Perang Komentar Telegram dan WhatsApp di Twitter, Telegram Ajak Netizen Hapus Aplikasi WA
Kebijakan privasi baru WhatsApp membuat Telegram memposting ilustrasi gambar yang mengartikan ajakan untuk hapus aplikasi WA.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Tiara Shelavie
Meski demikian, WhatsApp mengingatkan bahwa satu akun akan dihapus jika tidak aktif selama 120 hari.
Isi Kebijakan Baru WhatsApp
Sejak awal tahun 2021, kebijakan baru dari WhatsApp telah mendapatkan penolakan dari para penggunanya.
Padahal, WhatsApp telah menyebutkan jika perubahan yang terjadi hanya kecil.
Gelombang kepanikan yang terjadi terkait kebijakan baru WhatsApp ini, lebih didorong oleh penyebaran informasi yang salah.
Dikutip dari The Guardian, kebijakan baru WhatsApp ini dicanangkan Facebook agar seperti WeChat yang menjadi "aplikasi segalanya".
Para pengguna nantinya dapat mengobrol sambil memesan makanan, membayar tagihan, dan menghubungi layanan penting pemerintah.
Para analis mengatakan, meskipun ada kemarahan dari beberapa pengguna, rencana Facebook sepertinya akan berhasil.
Hanya di bawah satu dari empat pengguna yang mengetahui bahwa aplikasi tersebut berencana untuk mengubah syarat dan ketentuannya.
Kurang dari 15% pengguna mengatakan, mereka tidak lagi "ingin" menggunakan WhatsApp karena perubahan yang direncanakan, dan sejarah menunjukkan banyak dari mereka tetap bertahan.
Serangkaian fitur baru akan memungkinkan bisnis kecil mengunggah katalog mereka langsung ke aplikasi, membiarkan pengguna WhatsApp mengirim pesan kepada perusahaan, menelusuri barang dagangan mereka dan menyelesaikan pembelian, semuanya tanpa perlu meninggalkan WhatsApp.
Tujuan dari perubahan itu jelas, kata analis Martin Garner dari CCS Insight.
"Facebook memiliki rencana ambisius untuk memperluas layanan perpesanannya untuk mencapai apa yang telah dilakukan Tencent di China dengan WeChat, di mana orang-orang berinteraksi dengan bisnis dan toko, plus membayar barang dan layanan menggunakan aplikasi perpesanan," ujar Martin Gerner.
"WeChat juga memiliki aplikasi dan game mini sendiri, dan telah menjadi bagian penting dari struktur kehidupan sehari-hari di sana. Mencapai posisi ini akan menjadi hadiah besar bagi Facebook," lanjutnya.
Jika kebijakan privasi baru ini dilakukan pada Januari lalu, akan terjadi kepanikan yang pada akhirnya menyebabkan jutaan pengguna akan beralih ke aplikasi lain.
Meski demikian, Wakil Presiden Riset untuk Analis Gartner, Daniel O'Connell memprediksi kesuksesan perusahaan.
"Keberhasilan WhatsApp Business API semakin membedakan WhatsApp dari penawaran pesaing, menjadikan WhatsApp lebih berharga, ada di mana-mana, dan sulit untuk digantikan," ujar O'Connell.
Apakah kebijakan baru ini aman untuk pengguna WhatsApp?
Jika Anda tidak mengobrol dengan akun bisnis yang menggunakan penyedia cloud dan Anda tidak menggunakan Facebook Shop, tidak ada yang berubah.
Anda dapat menerima Persyaratan Layanan dan mulai menggunakan semua layanan perpesanan dengan aman tanpa batasan apa pun.
WhatsApp dienkripsi secara end-to-end, sehingga obrolan dan panggilan Anda aman, dan WhatsApp tidak menyimpan catatan siapa saja yang mengirim pesan atau menelepon.
WhatsApp jelas melihat nomor telepon dari daftar kontak Anda (karena Anda memberikan izin dari pengaturan perangkat Anda, dan Anda dapat mencabutnya kapan saja), tetapi mereka tidak pernah dibagikan dengan Facebook.
Jika Anda khawatir, hindari saja kedua layanan yang disebutkan di atas dan tidak ada yang berubah.
(Tribunnews.com/Fajar/Hari Darmawan)