Perbaikan Jaringan Kabel Laut Biak-Jayapura Terhambat Badai Choi-Wan
Layanan internet di Jayapura dan Biak masih terganggu dan hanya daerah tertentu yang masih bisa menjangkau jaringan broadband Telkom.
Editor: Choirul Arifin
Pembangunan jalur kabel baru ini sudah dimulai sejak 2020 dan diharapkan akan rampung pada kuartal pertama 2022.
“Itu (kabel baru) jaraknya cukup jauh, di atas 100 km dari yang serkarang dan diharapkan sudah melewati palung itu,” ujar Ririek.
Ini bukan kali pertama kabel bawah laut putus di wilayah tersebut. Johnny mengungkapkan, peristiwa serupa sudah terjadi sebanyak lima kali.
Empat di antaranya disebabkan oleh faktor alam, sementara satu lagi oleh alat bantu penangkapan ikan.
Untuk kejadian ini, dari kesimpulan sementara sebelum evaluasi akhir, Johnny mengatakan bahwa penyebabnya pun adalah faktor alam.
Ririek menjelaskan bahwa di daerah putusnya kabel di palung sedalam lebih dari 4.000 meter, terdapat gunung berapi bawah laut yang belakangan terbuka akibat gempa, sehingga secara periodik mengeluarkan lava yang kemudian membakar kabel sehingga putus.
Proses backup dilakukan secara bertahap. Layanan voice sudah pulih tak lama setelah kabel putus pada 30 April. Backup mencapai kapasitas 4,7 Gbpas pada 17 Mei.
Menurut Ririek, backup 4,7 Gbps itu sudah merupakan angka maksimal yang bisa disediakan oleh pihaknya saat ini dan berselisih jauh dari trafik 154 Gbps yang terdampak.
Kecepatan internet di wilayah yang mengalami gangguan pun masih belum kembali normal. “Seluruh layanan sebenarnya sudah recover, tapi kapasitasnya, speed-nya belum kembali normal,” tutup Ririek.