Indosat Gelar 5G, Begini Tanggapan Pengamat Telekomunikasi
Doni menyambut baik era 5G yang penting operator seluler mampu menghadirkan jaringan yang bagus untuk menunjang kegiatan masyarakat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indosat Ooredoo Tbk atau Indosat Ooredoo resmi menjadi operator seluler yang menggelar jaringan 5G setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika menerbitkan Surat Keterangan Laik Operasi, Senin (14/6/2021).
Operator seluler berwarna kuning itu menjadi provider kedua setelah Telkomsel lebih dulu menggelar 5G pada 27 Mei 2021 lalu.
Hal ini pun disambut positif masyarakat karena jaringan 5G akhirnya mulai diperkenalkan meski masih dalam tahap terbatas.
Pengamat Teknologi dan Telekomunikasi, Doni Ismanto menyebut kompetisi antar operator seluler yang sudah menyelenggarakan 5G belum terjadi secara alami.
"Saya melihat sih kalo sekarang belum real competition di 5G antara Indosat dan Telkomsel. Yang terjadi sekarang itu masih perang image, yang duluan gelar utk komersial," kata Doni kepada Tribunnews.com, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Resmi Gelar Jaringan 5G, Simak Lokasi yang akan Diuji Coba Indosat Ooredoo
Doni menyoroti hal itu berdasarkan pada ketersediaan jaringan itu yang belum menyentuh skala nasional. Selain itu kedua operator masih mengoperasikan 5G dalam frekuensi yang terbatas untuk digunakan masyarakat
"Keduanya belum gelar nationwide, masih selected area. Dari sisi frekuensi belum ada yang ideal, bahkan Indosat tergolong berani dengan 1.800 Mhz atau 1,8 Ghz lebar pita 20 Mhz.
Padahal idealnya 5G kan butuh 100 MHz, frekuensi milik Indosat ini bagus dari sisi coverage, tapi menangani kapasitas besar secara bersamaan akan sulit," jelas Doni.
Meski demikian, Doni menyambut baik era 5G ini.
Menurutnya yang terpenting adalah operator seluler mampu menghadirkan jaringan yang bagus unutk menunjang kegiatan masyarakat.
"Masyarakat kita bukan siap untuk 5G, tapi masyarakat kita butuh kualitas mobile btoadband lebih baik dari sekarang. 4G yg digelar selama ini oleh operator tak pernah mencapai standar setara Hongkong atau Singapura," tutup pria yang menjadi tokoh sentral Indotelko Forum itu.