Vivo Klaim Produksi Smartphone Masih Aman di Tengah Kelangkaan Chipset Secara Global
saat ini produksi smartphone Vivo untuk memenuhi permintaan pasar masih aman dan tidak ada kendala.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vivo mengungkapkan di tengah kelangkaan chipset semikonduktor secara global, produksi smartphone untuk memenuhi permintaan pasar masih berjalan normal.
Senior Product Manager Vivo Indonesia Ricky Bunardi mengatakan, saat ini produksi smartphone Vivo untuk memenuhi permintaan pasar masih aman dan tidak ada kendala.
"Kami tentunya selalu mencoba memenuhi permintaan pasar secara global dan juga Indonesia terhadap smartphone Vivo, maka dari itu saat ini belum ada kendala terkait produksi," ujar Ricky dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Kelangkaan Chipset Ganggu Produksi Oppo Find X3 Pro
Selain itu Ricky juga mengungkapkan, untuk produksi smartphone Vivo V21 tidak terkendala sama sekali dan masih aman untuk beberapa bulan ke depan.
Ia juga menjelaskan, untuk mengantisipasi kelangkaan chipset ini Vivo membuka kerjasama dengan produsen prosesor dari berbagai brand untuk memenuhi stok chipset.
Baca juga: Chipset Semikonduktor Masih Langka, Ini Kata Oppo Indonesia
Sebelumnya perusahaan manufaktur elektronik yang berpusat di Taiwan yaitu Foxconn, memprediksi kelangkaan pasokan chip untuk smartphone dan komputer akan berlanjut hingga 2022.
Menurut laporan Bloomberg, Chairman Foxconn Young Liu menyebutkan chip yang merupakan rangkaian dari sebuah smartphone dan komputer masih langka dan bisa berlanjut hingga 2022.
Bahkan Young Liu juga memprediksi pada kuartal dua 2021 ini, komponen chip akan mengalami kelangkaan yang semakin parang dibandingkan kuartal satu 2021.
Baca juga: Vivo Y73 Dirilis di India, Ponsel Gaming dengan Performa Kencang Berchipset Helio G95
Kelangkaan komponen chip untuk rangkaian elektronik ini, akan menyebabkan kelangkaan produk karena persediaan yang kurang atau terjual habis saat suku cadang dibuat.
Menurut Young Liu, selain itu dampak dari kelangkaan chip ini juga membuat suku cadang termasuk semikonduktor dan drive layar untuk produk elektronik mengalami kelangkaan.
Hal ini karena kedua komponen tersebut banyak digunakan dalam produk konsumen, seperti smartphone dan juga tablet yang dipasarkan.
Foxconn sendiri merupakan mitra manufaktur Apple, dan kelangkaan chip ini dapat berdampak terhadap iPhone 13 yang dikabarkan akan rilis pada tahun ini.