Info Parenting Banyak Diakses Pengguna YouTube, Ini yang Terbaru dari Influencer Louisse Scarlett
Data dari perusahaan rintisan parenting di Korea Selatan menyebutkan, 30 persen traffic konten parenting di sana diakses oleh netizen dari Indonesia.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Informasi seputar parenting menjadi satu di antara konten yang paling banyak diakses warganet di platform YoTube.
Data dari perusahaan rintisan parenting di Korea Selatan menyebutkan, 30 persen traffic konten parenting di sana telah diakses oleh netizen dari Indonesia.
Semakin hari, semakin banyak yang bisa berkontribusi menyampaikan pesan melalui platform digital.
Mommy Louisse misalnya, seorang content creator yang memiliki 4 anak. Melalui akun YouTube-nya, ia kerap membagikan konten edutainment seputar parenting & keseharian.
Adapun konten yang dimiliki Mommy yang bernama asli Lina Amelia ini, sukses menarik simpati para warganet yang membutuhkan asupan hiburan mengenai cara merawat anak.
Penyampaian yang sederhana membuat wanita kelahiran Jakarta ini diundang menjadi pembicara di seminar-seminar.
Baca juga: Mengulas Kisah Para Content Creator di Docuseries Beyond Creater: Indonesian YouTuber
Awal Mula Membuat YouTube Channel Louisse Scarlett Family, Mommy Louisse awalnya suka menceritakan pengalaman hidupannya melalui akun Instagram @louissescarlett.
Namun yang ia rasakan, pertanyaan berulang sering kali muncul masuk ke notifikasi pesan setiap hari.
Baca juga: Telkomsel Kenalkan Logo Baru yang Lebih Modern dan Futuristik
Lina akhirnya memutuskan merangkum cerita hidupnya dalam video berdurasi panjang di YouTube.
Menurutnya, saat itu belum ada Instagram TV yang mampu menyiarkan video panjang. Ia kerap memproduksi videonya sendiri sejak tahun 2017.
Baca juga: Bocoran Windows 11 Menyebar di Internet, Ada Sejumlah Pembaruan, TerlihatSeperti MacOS
Berkat kepiawaiannya bercerita, semakin luas ia dikenal di kalangan ibu-ibu muda. Konten yang dibuat Lina, awalnya hanya berisi cerita seputar keluarganya sendiri.
Keresahan muncul ketika ia mulai memiliki anak pertama.
Pada awal mula ia menjadi seorang ibu, kurangnya akses informasi terkait cara menyelesaikan permasalahan pada anak, mendorong Lina mencoba melihat konten dari luar negeri.
Ia termotivasi menjawab pertanyaan orang-orang seputar parenting.
