Begini Roadmap Pengembangan Teknologi 6G Oppo dan Prospek Masa Depan Komunikasi
Teknologi 6G diyakini akan mengubah cara teknologi kecerdasan buatan (AI) bekerja, belajar, berinteraksi, dan penerapannya sehari-hari.
Editor: Choirul Arifin
Penerapan teknologi komunikasi yang super cangih seperti ini diharapkan akan dimulai pada tahun 2025, dan penerapannya secara komersial diperkirakan akan dimulai pada tahun 2035.
Melihat ke depan hingga tahun 2035, Oppo mengharapkan jumlah perangkat yang memanfaatkan teknologi AI di dunia ini akan jauh melebihi jumlah populasi manusia.
Karena itu, teknologi 6G sebagai teknologi komunikasi masa depan harus mampu memenuhi kebutuhan manusia dan mendukung fungsi AI lainnya. "Dengan tujuan ini, kami telah melakukan studi teknis awal dan rancangan desain sistem," ujar Henry Tang.
Jaringan saat ini dapat dibagi menjadi dua dimensi, yakni control plane (CP) dan user plane (UP). UP bertanggung jawab atas fungsi jaringan yang dapat dirasakan langsung oleh pengguna, seperti kecepatan dan latensi.
Sementara itu, CP memiliki fungsi yang berkaitan dengan konfigurasi jaringan dan memastikan operasional jaringan di bawah pola pergerakan yang berbeda dan rentang lokasi dari node jaringan.
Agar lebih mudah dimengerti, UP adalah kendaraan yang bergerak cepat di jalan, sedangkan CP adalah sistem yang mengatur lalu lintas.
White paper ini juga memperkenalkan AI Function Plane sebagai dimensi baru dalam jaringan 6G yang dapat diterapkan bersamaan dengan fungsi CP dan UP untuk membentuk Intelligent Cube (AI-Cube).
Arsitektur unik yang disempurnakan dengan AI ini akan mampu meningkatkan fungsionalitas dan kemampuan jaringan 6G sehingga dapat secara otomatis mengoptimalkan diri, bekerja secara otonom dan dinamis, serta mendistribusikan resources secara cerdas.
Teknologi 6G akan mengubah cara AI bekerja, belajar, berinteraksi, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari serta mampu menghadirkan solusi atas masalah yang dihadapi dalam pengembangan AI seperti data silo dan keamanan privasi pengguna.
Untuk mengatasi sejumlah keterbatasan algoritma AI saat ini, white paper ini mengusulkan sumber daya AI agar dibagi ke dalam domain yang berbeda-beda.
Penempatan AI sesuai dengan tugasnya, penerapan multiple nodes, dan resources dalam jaringan 6G merupakan langkah jitu untuk membentuk domain AI dengan strategi alokasi model AI optimal dan akurat, memungkinkan resource scheduling, dan data sharing.
Di dalam jaringan yang sudah ditentukan, perangkat 6G akan dialokasikan ke dalam domain AI berdasarkan lokasi dan persyaratan perangkat.
Domain AI ini kemudian akan menghasilkan algoritma AI yang paling sesuai dan tugas yang diperlukan untuk memberikan layanan yang diinginkan sekaligus menyediakan koneksi komunikasi yang paling optimal untuk melaksanakan tugas yang relevan.
Tidak seperti jaringan 4G dan 5G, AI yang digunakan untuk bekerja dan mengambil keputusan dalam jaringan 6G akan terintegrasi dari sisi perangkat dan sisi jaringan sehingga perangkat dapat menjalankan peran yang lebih penting.
.