Terkait Kabel Charger, Uni Eropa Inginkan Satu Kabel untuk Seluruh Perangkat
Kabel charger dianggap oleh Uni Eropa sebagai permasalahan bagi konsumen. Oleh karena itu dianggap perlu adanya perundang-undangan yang mengaturnya.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Uni Eropa mengumumkan kepada industri smartphone agar menyeragamkan seluruh kabel charger untuk perangkatnya, Kamis (23/9/2021) kemarin.
Komisi Uni Eropa telah mengajukan rencana undang-undang yang mengatur tentang kabel USB-C untuk charging yang mana telah diadopsi oleh banyak produsen smartphone saat ini, dikutip dari Associated Press (AP).
Pengajuan yang dilakukan oleh Uni Eropa disambut positif bagi pengguna yang merasa kerepotan saat mencari kabel yang pas.
Baca juga: Aplikasi Mobile Bizhare Ajak Berinvestasi dengan Modal Kecil Lewat Smartphone
Baca juga: Samsung Ingin Smartphone Foldable Menjadi Produk Mainstream di Masyarakat
Uni Eropa juga memiliki tujuan lain terkait pengajuan perundang-undangannya, yaitu untuk mengurangi 11.000 metrik ton limbah elektronik yang dibuang setiap tahun oleh orang Eropa.
Komisi Eropa mengatakan bahwa masyarakat di Eropa setidaknya memiliki tiga charger dan menggunakan dua di antaranya.
Sedangkan penjualan smartphone dan peralatan elektronik yang bersifat portable di Eropa mencapai 420 juta unit per tahunnya.
Apabila diakumulasikan, tiap masyarakat Eropa memiliki dua charger, maka terdapat 840 juta charger yang dimiliki tiap tahunnya.
Draf dari peraturan perundang-undangan tersebut juga meliputi adanya standarisasi bagi teknologi fast charging dan memberikan hak untuk konsumen memilih ketika ingin membeli sebuah smartphone baru perlu disertai charger atau tidak.
Uni Eropa memperkirakan jika undang-undang tersebut berlaku maka dapat menghemat pengeluaran konsumen sebesar 250 juta euro atau sekitar Rp 4,1 triliun rupiah setiap tahun.
Paksaan agar aturan ini diberlakukan terjadi setelah hampir sepuluh tahun Uni Eropa membujuk para produsen untuk menyamakan standar terkait kabel charging.
Komisioner Internal Marketing Uni Eropa, Thierry Berton mengungkapkan bahwa kabel charger yang begitu banyak sangat tidak diperlukan bagi pengguna walaupun memiliki beberapa gawai yang berbeda.
"Charger memang penting bagi perangkat elektronik."
"Dengan banyaknya perangkat dan charger yang dijual terus menerus maka charger tersebut tidak berguna."
"Oleh karena itu dengan proposal, konsumen di Eropa dapat menggunakan satu charger saja untuk seluruh perangkat elektronik yang dimiliki."