Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

5 Kendala yang Paling Sering Dihadapi Recruiter, Adakah Solusinya?

Kadangkala HR department sangat jarang diberi kebebasan sumber daya yang tidak terbatas untuk menemukan dan merekrut talenta terbaik.

Editor: Willem Jonata
zoom-in 5 Kendala yang Paling Sering Dihadapi Recruiter, Adakah Solusinya?
Pixabay.com/CUsai
Ilustrasi HRD (Pixabay.com/CUsai) 

Sebelum era digital, sangat sulit bagi recruiter untuk mengumpulkan data yang relevan dan menganalisisnya.

Namun terkadang pengelolaan data yang tidak tepat kerap berakhir dengan hilangnya data pelamar.

Padahal, memiliki data perekrutan yang tepat dan mengetahui cara menarik wawasan dari data tersebut dapat menjadi salah satu variabel krusial untuk mencari talenta terbaik.

4. Peningkatan Kompleksitas

Mengisi sebuah posisi yang tepat pada waktu yang tepat dengan kandidat yang tepat bukanlah tugas yang mudah.

Dan meskipun teknologi perekrutan telah membuat tugas ini menjadi lebih mudah, tingginya jumlah tools yang berbeda justru membuat proses perekrutan menjadi lebih rumit dan memakan waktu lebih lama daripada sebelumnya.

5. Lost Contact dengan Calon Kandidat Potensial

Recruiter memiliki tugas untuk tetap berkomunikasi dengan banyak kandidat melalui berbagai sumber, yang datanya sering berada di database yang berbeda.

Jadi tidak mengherankan jika kandidat yang ideal terkadang terlewatkan begitu saja.

BERITA TERKAIT

Salah satu tantangan terbesar bagi perekrut adalah terus menjaga komunikasi dengan kandidat yang telah mereka tolak tetapi ingin dipertimbangkan untuk posisi potensial di masa depan.

Faktanya, sebagian besar HRD tidak dapat melacak kandidat tersebut untuk kali kedua. Realita ini tentu sangat disesalkan karena ada potensi bakat hebat yang terlewatkan.

Inilah mengapa, perusahaan yang punya sistem kelola talent yang baik sudah memiliki cara untuk tetap berhubungan aktif dengan kandidat potensial.

Lima kendala yang dihadapi recruiter saat ini semuanya bisa diminimalisir dengan penggunaan talent searching tools yang kompeten seperti Shortlyst.

"Masalah efisiensi bisa ditekan dengan sistem automasi berbasis AI yang dimiliki aplikasi ini," kata Andrew Muljono, Vice President of Business Development Shortlyst.

Berbicara tentang database, Shortlyst punya 600 juta profile profesional dalam databasenya.

Data yang ada di aplikasi ini juga semakin lengkap dengan dukungan collaborative feature.

Dengan bantuan Shortlyst, HRD juga bisa dengan mudah membangun relationship at scale berkat fitur multiple channel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas