Lepas Stres Saat Pandemi dengan Video Game, Yuk Intip Rekomentasi Gadget Apa yang Cocok?
Bagi sebagian besar orang, game adalah bentuk 'pelarian dan penghilang stres' di masa pandemi. Gadget apa yang cocok?
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di masa pandemi virus corona (Covid-19) yang belum berakhir ini, banyak orang yang terpaksa harus mengubah rutinitasnya sehari-hari.
Perubahan sistem aturan kerja yang mewajibkan mereka untuk bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
Satu diantara sederet rutinitas baru yang dilakukan masyarakat saat ini adalah melepas stress melalui bermain video game.
Lalu seperti apa antusiasme masyarakat global dalam melepas stress melalui bermain video game?
Dua pertiga orang di Amerika Serikat (AS) atau sekitar 227 juta penduduknya kini tengah aktif bermain video game.
Bagi sebagian besar orang, game adalah bentuk 'pelarian dan penghilang stres' di masa pandemi.
Saat kamu diminta untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga jarak sebagai langkah untuk menghentikan atau setidaknya memperlambat penyebaran Covid-19, tidak ada yang bisa menyalahkan aktivitas baru kamu yang tampak sibuk memainkan online game seperti 'Animal Crossing, Call of Duty atau Fortnite'.
Dikutip dari laman USA Today, Sabtu (2/10/2021), lebih dari setengah pemain atau sebanyak 55 persen orang AS mengatakan bahwa mereka memainkan lebih banyak game selama masa pandemi ini.
Sedangkan sebagian besar gamer yakni 90 persen menyatakan bahwa mereka akan terus bermain game, meskipun aktivitas di negara itu kembali normal.
Ini menurut hasil survei yang dilakukan terhadap 4.000 orang dewasa AS oleh perusahaan riset pasar Ipsos pada Februari lalu untuk Asosiasi Perangkat Lunak Hiburan.
Terkait munculnya 'gamer dadakan' selama masa pandemi ini, 55 persen responden menyebut video game sebagai sumber penghilang stres, lalu 48 persen menyebut game hanya sebagai gangguan saja.
Dalam survei itu, 71 persen orang tua menyebut bahwa video game berfungsi sebagai pelarian dan 'wadah' bagi anak-anaknya untuk rileks.
Sebanyak lebih dari separuh orang tua atau 59 persen mengatakan anak-anak mereka bermain game edukasi, lalu dua pertiga orang tua atau 66 persen menilai video game membuat masa transisi ke pembelajaran jarak jauh terasa lebih mudah bagi anak-anak mereka.