Cerita Pedagang Tongseng dan Es Cendol, Usahanya Makin Berkembang Sejak Bergabung ke Ekosistem Ovo
Digitalisasi usaha UMKM di Indonesia oleh perusahaan fintech terbukti mampu memajukan usaha mereka, ditandai oleh kenaikan omset penjualan.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Digitalisasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia oleh perusahaan fintech terbukti mampu memajukan usaha mereka ditandai dengan kenaikan omset penjualan.
Hal ini dirasakan oleh sejumlah wirausahawan kuliner yang menjadi mitra merchant Ovo. Bisnis mereka lebih cepat berkembang berkat dukungan uang digital Ovo dalam layanan pemabayaran mereka ke pelanggan.
Seperti dituturkan Cak Heri, pedagang tongseng di kantin Beritasatu Plaza, Jakarta.
Dia mengaku sejak bergabung menjadi mitra merchant Ovo, membantu usahanya semakin berkembang. "Ovo itu buat saya menguntungkan sekali. Begitu masakan sampai, uang sudah saya terima duluan," ujarnya.
Dengan menjadi mitra merchant e-wallet ini dia juga tidak perlu repot lagi menyiapkan uang kembalian untuk pengunjung yang membeli tonseng buatannya.
Hal serupa juga disampaikan Ahmad Wantoso, pedagang es cendol Sari Suji di Jakarta. Sejak bergabung menjadi merchant Ovo, omset usahanya melesat naik hingga 50 persen.
"Saya jadi bisa nabung untuk kebutuhan rumah tangga kedepannya," ujarnya.
Wantoso mengatakan, dengan menggunakan uang elekronik Ovo, dia juga bisa mempersingkat waktu dalam menyiapkan menu pesanan pelanggannya. "Saya nggak usah lagi nyiapin uang kembalian," ujarnya.
Baca juga: Cara Top Up Saldo OVO Melalui ATM Bank BRI, BCA, BNI, Mandiri, Danamon, Bank Mega, dan Bank Muamalat
Dia juga merasa terbantu karena selain sebagai aplikasi pembayaran elektronik yang cashless, Ovo juga membantu menyediakan pinjaman modal.
Selain menggunakan Ovo, Ahmad Wantoso juga mengaku menggunakan QRIS yang membuat pelanggannya bisa leluasa membayar menggunakan uang elektronik lain dengan cepat dan mudah.
Cukup dengan scan ke barcode QRIS, lalu tekan tombol fitur bayar di aplikasi, transaksi sudah bisa langsung diselesaikan.
Wirausahawan muda Ryan Ridhwan Arief. salah satu pemilik merek pakaian Super Sentimental Secret Theory (SSST) di Bandung juga mengaku merasakan manfaatnya setelah memakai Ovo.
Bisnis busananya berkembang lebih cepat berkat dukungan layanan pembayaran digital dari Ovo. Pelanggan yang membeli koleksi SSST bisa membayar menggunakan dompet digital Ovo dari mana saja dan kapan saja.
Baca juga: Praktis, Beli Asuransi Sepeda Motor Sekarang Bisa Lewat Ovo, Premi Mulai dari Rp 15.000
Dia mengaku SSST sudah menyediakan layanan pembayaran lewat Ovo sejak bisnis busananya tersebut berdiri di tahun 2020.
Pihaknya memutuskan bergabung sebagai merchant Ovo setelah melihat begitu banyak masyarakat yang menggunakan Ovo untuk alat bertransaksi secara cashless.
"Ovo ikut berperan aktif dalam mengembangkan bisnis kami dalam setahun ke belakang melalui penyediaan layanan pembayaran digital yang sangat mudah diakses oleh konsumen kami," ujar Ryan.
Baca juga: Cara Tarik Uang dari TikTok Lite Melalui OVO, Ikuti Panduan Berikut Ini!
Senada dengan Ryan, Sarah Diana, entrepreneur sekaligus pendiri Roti Eneng di Jakarta menyatakan menemukan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi dengan pelanggannya setelah bergabung ke ekosistem digital Ovo.
Baginya, hal ini juga memberi nilai tambah bagi para pelanggannya.
Toko rotinya yang berlokasi di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, melayani pembelian via online dan offline menggunakan Ovo. Kini usahanya semakin berkembang dan sudah memiliki toko virtual di e-commerce.
Melayani sejak 2017
Sebagai uang elektronik, perjalanan Ovo di Indonesia dimulai sejak 2017. Dengan demikian sudah 4 tahun Ovo berkiprah di Indonesia. Perkembangan pemakai Ovo di Indonesia berkembang cepat.
Setahun sejak peluncurannya,Ovo sudah digunakan di 212 kota di Tanah Air. Setahun kemudian Ovo menjelma menjadi fintech unicorn pertama di Indonesia.
Memasuki tahun keempat kehadirannya di 2021 ini, penggunaan Ovo sudah menyebar di 405 kota di Tanah Air dan kemudian bertumbuh meluas ke 430 kota lebih dan menjadikannya sebagai dompet digital pilihan masyarakat.
"Ovo kini menjelma menjadi bagian dari ekosistem digital terbuka di Tanah Air dan menjadi yang terbesar di Indonesia dengan 1 juta lebih total jumlah merchant offline online," ungkap Harumi Supit, Head of Corporate Communication Ovo dalam bincang virtual dengan media bertajuk 4 Tahun Perjalanan Ovo Bagi Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia, Selasa (28/9/2021).
"Dompet digital ini menjadi alat bayar di sejumlah marketplace utama Tanah Air seperti Blibli, Lazada, Tokopedia, dan Zalora," imbuh Harumi Supit.
Harumi menjelaskan, saat ini jangkauan Ovo makin meluas karena juga digunakan sebagai alat bayar di transportasi online Grab, seperti Grabbike, GrabCar, GrabTaxi dan GrabRent serta layanan pesan antar makanan GrabFood.
"Di bidang jasa keuangan, Ovo juga berkontribusi meningkatkan inklusi keuangan melalui layanan P2P dan pinjaman pedagang, produk asuransi Prudential, manajemen aset hingga transfer dana dan pengiriman uang di Bareksa," ungkapnya.
Tanggal 25 September 2021 lalu, Ovo resmi berusia 4 tahun. Presiden Direktur Ovo, Karaniya Dharmasaputra mengatakan, memasuki 4 tahun perjalanannya di Indonesia, sebenarnya merupakan usia yang masih sangat muda bagi Ovo.
"Tapi kami beryukur, Ovo sudah semakin matang sebagai perusahaan yang tidak hanya hadir di layanan pembayaran digital tapi juga sudah menjadi perusahaan fintech terpadu," ungkapnya.
Karaniya menambahkan, di tengah persaingan fintech yang ketat, Ovo terus mendapatkan posisi yang baik di masyarakat dan konsumen.
Mengutip sebuah hasil survei lembaga riset Kadence International Indonesia yang memotret behavior masyarakat Indonesia dalam pembayaran digital, Karaniya menyebutkan, saat ini Ovo masih menjadi pilihan favorit sebagai alat pembayaran digital.
Dalam riset ini, Ovo dipilih oleh 96 persen responden. "Sebanyak 71 diantaranya pengguna aktif dalam sebulan terakhir," ungkap Karaniya.
Ini artinya, Ovo memiliki brand image dan brand perception yang kuat dan secara riil juga digunakan sebagai alat bayar masyarakat sehari-hari.
Masih mengutip hasil riset yang sama, responden menyatakan, Ovo menjadi tren fintech e-money yang paling banyak mereka gunakan untuk transaksi secara online dan offline.
Selama semester I 2021 ini Ovo membukukan peningkatan transaksi di merchant online sebesar 76 persen. Dia memaparkan, Ovo saat ini sudah hadir di ratusan kota dan kabupaten di Indonesia dengan 1,2 juta merrchant lebih.
Sebanyak 90 persen lebih merchant yang bergabung merupakan usaha berjenis UMKM, termasuk termasuk usaha mikro dan nano seperti warung dan kedai makanan, pedagang kaki lima dan sebagainya.
"Ini tidak hanya membanggakan bagi Ovo tapi juga bagi perekonomian nasional," ungkap Karaniya.
Dia menambahkan, sejak awal Ovo mengadopsi prinsip open ecosystem dan model terintegrasi untuk menciptakan lanskap pembayaran digital dan layanan keuangan yang inklusif.
Hal ini menjadi bagian terpenting dari transformasi pembayaran digital yang dijalankan oleh OVO, sehingga mampu membuka akses luas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Ovo ke depan akan terus mengembangkan bisnisnya, tidak hanya sebagai perusahaan fintech tapi sudah merambah ke layanan financial services.
Menurutnya, hal ini akan menguntungkan para user, pengguna aplikasi Ovo, karena mereka bisa memiliki one stop solution untuk semua kebutuhan layanan finansial tanpa perlu lagi berpindah ke aplikasi lain.
Bekerja sama dengan Bareksa, Ovo kini juga menyediakan layanan investasi.
Dana yang disimpan pengguna Ovo di aplikasi ini bisa langsung diinvestasikan di pasar modal dan hasil yang didapat dari investasi tadi bisa langsung ditarik atau dilakukan redemption secara instan ke akun Ovo pengguna.
"Ini pertama kalinya terjadi integrasi layanan emoney dengan investasi," ungkap Karaniya.
Dia menegaskan, semangat #BertransformasiBersamaOVO4Tahun yang dihadirkan Ovo di ulang tahunnya yang ke-4 kali ini merupakan wujud terima kasih Ovo kepada seluruh pengguna, merchant, mitra, pemangku kepentingan dan karyawan atas kolaborasinya selama ini dalam membantu meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia melalui akselerasi transformasi pembayaran digital.
"Kami sangat bersyukur kolaborasi solid ini mengantarkan Ovo menjadi platform pembayaran digital terpercaya pilihan nomor satu di Indonesia,” ujarnya.