TaniHub Group Incar Kenaikan 3 Kali Lipat Petani yang On Boarding di Ekosistem Digitalnya
Startup agritech dan e-grocery TaniHub Group mengincar pertumbuhan tiga kali lipat jumlah petani yang on boarding, bergabung di ekosistem digitalnya
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup agritech dan e-grocery TaniHub Group mengincar pertumbuhan tiga kali lipat jumlah petani yang on boarding, bergabung di ekosistem digitalnya.
TaniHub saat ini memiliki sekitar 50.000 petani yang sudah on boarding sejak startup ini berdiri di 2016 lalu dan ditargetkan melonjak tiga kali lipat menjadi 200.000 petani di 2022 mendatang.
"Di 2022 kita akan terus menargetkan onboarding petani dan pada 2024 nanti satu juta petani (yang on boarding). Itu akan dicicil dari tahun 2022," ujar CEO TaniHub Group Pamitra Wineka dalam jumpa pers virtual merayakan 5 tahun pencapaian TaniHub di Indonesia.
Dia mengatakan, platform digitalnya saat ini sudah memiliki sekitar 1 juta pengguna.
Terkait dengan kemitraan dengan petani, dia menyatakan, pihaknya juga sudah menggelontorkan dana Rp 400 miliar lebih untuk membantu permodalan petani mitra, termasuk pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang disalurkan melalui TaniFund.
Saat ini TaniHub masih memfokuskan membangun kemitraan dengan petani di Pulau Jawa dan Bali dengan didukung dengan sejumlah hub.
Baca juga: TaniHub Raih Pendanaan Seri B Senilai Rp 942 Miliar
Seiring dengan target jumlah petani yang on boarding di platformnya, TaniHub akan memperluas jejaringnya dengan petani di luar Jawa dan Bali mulai 2022 mendatang.
"KIta ingin ke Sumatera dan Sulawesi juga. Harapan kita 2022 di mana pandemi kondisi semakin membaik, agar kita bisa lebih agresif berekspansi setelah tertunda karena pandemi," ujarnya.
Baca juga: TaniHub Group dan LPDB-KUMKM Perluas Akses Pasar Petani dan Panenan Lokal
Sejak lima tahun lalu, TaniHub Group bercita-cita membangun ekosistem agrikultur end-to-end agar bisa menyejahterakan semua pihak yang terlibat.
Untuk membangun ekosistemnya, TaniHub menyiapkan inovasi budidaya di ladang, fasilitas gudang, restoran hingga warung dan jalan kecil agar hasil panen petani dalam kondisi segar.
Baca juga: TaniHub Gandeng FastPOS untuk Antar Produk Pertanian ke Konsumen
Startup ini telah mendirikan TaniHub, TaniFund, TaniSupply, dan TaniAcademy, dalam satu tahun terakhir ini TaniHub Group juga mendirikan TaniHub Food Solutions yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan bahan segar berkualitas untuk sektor usaha makanan dan minuman.
Mereka juga mendirikan TaniMitraKoperasi (TMK), sebuah program pemberdayaan koperasi petani melalui dukungan layanan digital.
Dia mengatakan, sektor pertanian terus bertumbuh meskipun pandemi, dan tetap menjadi salah satu penopang besar perekonomian Indonesia.
"Dukungan pemerintah melalui APBN 2022 di sektor pertanian juga sudah sangat besar untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi. Tinggal kami sebagai platform agritech untuk membantu para petani Go Digital dan mendistribusikan hasil pertanian lokal ke seluruh Indonesia,” ungkap Pamitra Wineka.
Menghadapi kompetisi ketat diantara sesama pemain agritech, pihaknya ke depan akan memperbaiki sistem rantai pasok.
Tujuannya, agar platformnya tetap bisa memberikan harga kompetitif dan produk yang lebih beragam ke konsumen serta kepastian pembelian hasil panenan petani.
"Kita berpartner langsung dengan petani agar harga produk kita itu bisa langsung dari petani. Harganya menjadi lebih kompetitif dan produknya lebih segar. Kita ingin fokus ke situ," kata dia.
Di 2021 ini, TaniHub Group dalam daftar perdana LinkedIn Top Startups 2021 yang diumumkan baru-baru ini, karena dinilai mampu bertumbuh dan berhasil menarik investasi serta merekrut pencari kerja dalam situasi pandemi Covid-19.
“Dalam perjalanan lima tahun ini, banyak pembelajaran yang kami lalui sehingga kami jadi terbiasa untuk terus berinovasi demi memberikan layanan terbaik bagi semua stakeholders kami baik itu petani, user, maupun pemerintah," ungkapnya.