Inggris Puji Indonesia Sebagai Pembangkit Teknologi
Inggris memuji Indonesia sebagai negara 'pembangkit kekuatan teknologi' yang menjadi mitra dekat Inggris dalam menetapkan standar di bidang teknologi.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Inggris memuji Indonesia sebagai negara pembangkit kekuatan teknologi yang menjadi mitra dekat Inggris dalam menetapkan standar di bidang teknologi.
Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss dalam pidato kebijakan luar negeri Inggris di lembaga pemikir kebijakan luar negeri Chatham House, London pada Senin (13/12/2021).
Truss mengatakan Inggris akan menggunakan semua kekuatannya untuk memajukan 'jaringan kebebasan' global dalam kerangka kebebasan demokrasi dan masyarakat.
Baca juga: Korea Selatan akan Pakai Teknologi Pengenalan Wajah untuk Lacak Pasien Covid-19
"Inggris akan menggunakan semua kekuatannya sebagai ekonomi terbesar kelima di dunia untuk memajukan 'jaringan kebebasan' global dalam kerangka kebebasan demokrasi dan masyarakat, melalui kepemimpinan Inggris dalam teknologi, peningkatan belanja pertahanan, dan kesepakatan perdagangan baru yang lebih mendalam," ujar Truss dalam pernyataannya.
Indonesia adalah salah satu dari tiga negara yang disebutnya sebagai “pembangkit teknologi” dan mitra yang diajak bekerja sama dengan Inggris untuk menetapkan standar internasional umum dalam teknologi.
Indonesia juga disorot dalam konteks ASEAN.
Para menteri luar negeri ASEAN telah diundang untuk bergabung dengan G7 sebagai tamu pada KTT Menteri Luar Negeri dan Pembangunan akhir pekan lalu.
Truss mengatakan Inggris ingin membangun hubungan persahabatan yang lebih dalam dengan Indonesia dan Asia Tenggara.
Inggris juga menawarkan pinjaman bagi Indonesia. British International Investment siap menyediakan sumber keuangan alternatif bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, untuk mengimbangi pinjaman 'ketergantungan strategis' yang telah diambil oleh beberapa negara.
Baca juga: Eric Memanfaatkan Kemajuan Teknologi dalam Menjalankan Bisnis Grosir Pakaian
Dalam pidatonya, Truss juga menyinggung Rusia.
Menteri Luar Negeri Inggris itu memperingatkan Rusia bahwa tindakan agresif di Eropa tidak akan ditoleransi.
“Minggu lalu saya mengunjungi pasukan kami di Estonia dan bergabung dengan menteri luar negeri NATO di Riga. Bersama-sama kami akan mengirimkan pesan yang jelas bahwa setiap serangan Rusia ke Ukraina akan menjadi kesalahan strategis. Seperti yang dikatakan Presiden Biden, akan ada “biaya yang sangat nyata” yang harus dibayar,” kata Truss.
“Kami juga akan bekerja tanpa henti untuk mencegah rezim Iran mendapatkan senjata nuklir. Dan kami akan terus bekerja dengan mitra kami untuk menanggapi situasi keamanan dan kemanusiaan di Afghanistan.” lanjutnya.
Truss mengatakan Indonesia adalah salah satu mitra yang juga sangat prihatin dengan situasi di Afghanistan, khususnya situasi bagi perempuan dan anak perempuan.
Menurutnya ini semua diperlukan karena dunia tidak aman.
“Kekuatan musuh menggunakan disinformasi untuk merusak kebenaran. Ekstremis melanggengkan ideologi jahat melalui media sosial. Rezim otokratis menggunakan pusaran militansi, ketidakpercayaan, dan misinformasi ini untuk menang.” katanya. (*)