Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Techno

Fokus pada Teknologi dan Digital, John Riady Sebut Lippo Mulai Investasi di Startup Sejak 2014

Berbagai inovasi bisnis terkait pengembangan teknologi dan digital telah digulirkan John Riady.

Penulis: Sanusi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Fokus pada Teknologi dan Digital, John Riady Sebut Lippo Mulai Investasi di Startup Sejak 2014
ist
Sebagai generasi ketiga Lippo, John Riady semakin fokus pada pengembangan bisnis kesehatan dan properti melalui induk PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesatnya perkembangan teknologi dan dunia digital sejak beberapa tahun terakhir diiringi investasi dan ekspansi Lippo di sektor teknologi dan digital sejak 2014.

“Kami mulai investasi di dunia startup pada 2014, dulu namanya Ventura. Pada saat itu, kalau kita masuk ke semua perusahaan teknologi di Indonesia, seperti Tokopedia, Traveloka, Gojek. Total kapitalisasinya itu sekitar 60 juta dollar AS,” ungkap John Riady sebagai CEO PT Lippo Karawaci Tbk, Kamis (23/12/2021).

Perkembangan teknologi yang begitu cepat telah berdampak pada perubahan pola pikir dan perilaku konsumen. Begitupun dengan pola bisnis. Ada satu pepatah kuno yang mengatakan, “Pada saat angin mulai meniup, ada yang membangun tembok, ada pula yang membangun kincir angin.”

Baca juga: John Riady: Lippo Tangkap Peluang Rumah Hemat Energi

Perubahan tak mungkin dihalau, namun harus direspons dengan tepat. Karena itu, John Riady, sebagai generasi ketiga Lippo memilih membangun ‘kincir angin’.

Berbagai inovasi bisnis terkait pengembangan teknologi dan digital telah digulirkan John Riady.

Ada empat strategi dan bagian yang dikembangkan John dalam pengembangan bisnis di bidang teknologi dan digital.

Berita Rekomendasi

Pertama ialah investing in early stages technology, di mana Lippo berinvestasi di perusahaan-perusahaan teknologi dan digital yang masih dalam tahap awal dan pengembangan.

Investasi yang dilakukan pun belum terlalu besar.

Misalnya saja, investasi Lippo di Grab saat itu hanya sebesar 50.000  dolar AS. Lalu, di Ruangguru dan Sociolla sebesar Rp 3 miliar dan Rp 5 miliar.

Tahapan ini dinilai sangat penting oleh John. Selain modal investasi yang tak terlalu besar, berbagai detail dan pelajaran pun bisa diraih.

Seperti apa dan bagaimana perintisan perusahaan-perusahaan teknologi dan digital, serta jatuh-bangun perusahaan-perusahaan tersebut.

Kini, perusahaan-perusahaan tersebut telah memiliki nilai kapitalisasi yang sangat besar. Kolaborasi dan pengembangan ini menjadi nilai tambah bagi Lippo untuk pengembangan selanjutnya.

Tahapan kedua, ialah menjalin kemitraan. Salah satu kemitraan yang dibangun ialah dengan Ping’An, sebuah perusahaan teknologi asuransi terbesar di China.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas