Chip Semikonduktor Masih Langka, Produksi Smartphone Samsung Terganggu
Kelangkaan chip membuat Samsung harus menunda peluncuran Galaxy S21 FE yang dikabarkan akan hadir pada akhir tahun.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelangkaan chip semikonduktor akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia, sangat berimbas terhadap beberapa industri khususnya teknologi.
Pasalnya, kelangkaan chip ini membuat produsen teknologi seperti smartphone kesulitan untuk memproduksi produk.
Mengutip dari laman situs The Verge pada Sabtu (25/12/2021), kelangkaan chip semikonduktor ini memberikan dampak terhadap produksi smartphone Samsung.
Baca juga: Desain dan Pengemasan Chip Jadi Kunci Pengembangan Industri Semikonduktor di Eropa
Samsung Electronics menyebutkan, saat ini pihaknya sedang melakukan evaluasi strategi bisnis karena kurangnya pasokan chip secara global tersebut.
Produksi smartphone Samsung pada 2021 ini sangat terhambat, karena perusahaan tersebut kekurangan chip untuk prosesor aplikasi mereka yang merupakan komponen penting.
Baca juga: Huawei Nova 9 Dirilis Besok, Usung Chipset Snapdragon 778 4G dan Layar OLED
Ini juga berdampak terhadap peluncuran Galaxy S21 FE.
Kelangkaan chip tersebut membuat Samsung harus menunda peluncuran Galaxy S21 FE yang dikabarkan akan hadir pada akhir tahun.
Selain itu, kelangkaan chip semikonduktor juga sebelumnya membuat Samsung harus menutup pabriknya di Vietnam akibat merosotnya tingkat produksi smartphone miliknya.
Mengutip dari laman situs Gizchina, produsen teknologi asal Korea Selatan tersebut dilaporkan mulai mengurangi pesanan komponen untuk produk smartphonenya hingga 50 persen.
Baca juga: Jepang Berencana Beri Subsidi dan Bunga Pinjaman Rendah Bagi Industri Semikonduktor Asing
Pengurangan pesanan komponen ini, terjadi pada setiap segmen smartphone milik Samsung mulai dari smartphone kategori entry level hingga flagship.
Hal ini dilakukan oleh Samsung, karena saat ini Samsung hanya mampu memproduksi sekiranya 10 juta smartphone perbulannya.
Produksi ini mengalami penurunan yang sangat signifikan, karena dalam keadaan normal Samsung dapat memproduksi smartphone hingga 25 juta per bulan.
Penurunan produksi ini, karena adanya kebijakan lockdown yang diterapkan oleh sejumlah negara dan adanya krisi ekonomi yang mulai terjadi.
Beberapa sumber mengatakan konsumen saat ini lebih memilih kebutuhan yang lebih penting dalam situasi sulit ini ketimbang membeli smartphone.