Eksekutif Google Terima Kenaikan Gaji Hingga 1 Juta Dolar AS Plus Bonus Tahunan dan Saham
Beberapa eksekutif Google yang akan menerima kenaikan upah adalah Ruth Porat, Prabhakar Raghavan, Philipp Schindler dan Kent Walker.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Google akan menaikkan gaji atau upah untuk jajaran eksekutifnya menjadi sebesar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS.
Beberapa eksekutif Google yang akan menerima kenaikan upah diantaranya adalah Ruth Porat, Prabhakar Raghavan, Philipp Schindler dan Kent Walker.
Sebelumnya, para eksekutif Google menerima gaji sebesar $650.000 dan naik menjadi $1 juta hanya dalam beberapa minggu meski perusahaan layanan dan produk internet ini sempat menyampaikan tidak akan secara otomatis menyesuaikan gaji untuk memperhitungkan inflasi.
Kenaikan upah ini baru disampaikan Google kepada Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat.
Dikutuip dari The Verge, Rabu (05/01/2022), jajaran eksekutif yang akan menerima kenaikan upah ini adalah Kepala Keuangan Ruth Porat, Wakil Presiden Senior Prabhakar Raghavan yang bertanggung jawab atas mesin pencarian Google, Wakil Presiden Senior dan Chief Business Officer Philipp Schindler serta Presiden Urusan Global dan Kepala Petugas Hukum Kent Walker.
Baca juga: Cara Mendeteksi Ada Perangkat Lain Login ke Akun Google di Mana Saja
Keempat nama ini juga dinilai telah menenuhi syarat untuk menerima program bonus tahunan maksimum Google yang mencapai $2.000.000.
Penilaian ini berdasarkan pada kontribusi keempatnya pada kinerja Google terhadap tujuan sosial dan lingkungan untuk tahun 2022.
Baca juga: Daftar 10 Aplikasi Terbaik di Google Play Store 2021: Mulai dari Balance hingga Canva
Selain itu, keempatnya juga telah menerima penghargaan dalam bentuk saham dengan target nilai jutaan dolar.
Baru-baru ini, Google telah mencapai kesuksesan finansial dengan membukukan rekor laba di kuartal kelima pada Bulan Oktober.
Baca juga: Kini AirPods Bisa Ditempel di Layar MacBook
Namun, berbeda dengan kenaikan upah yang diterima keempat eksekutifnya, Google Desember 2021 kemarin menyatakan tidak akan berencana membuat penyesuaian gaji untuk pekerja lainnya, mengingat kenaikan tingkat inflasi di Amerika Serikat.
Kenaikan upah ini diberikan saat perusahaan internet raksasa ini terlibat pertempuran hukum dengan karyawan atas tuduhan bahwa mereka dipecat secara illegal pada tahu 2019 lalu.
Baca juga: Cara Mudah Sembunyikan Postingan Foto di Instagram, Tak Perlu Repot Menghapus
Para karyawan yang dipecat ini juga berencana memanggil saksi yaitu Kent Walker yang saat ini menjadi salah satu jajaran eksekutif penerima kenaikan upah.
Karyawan juga merasa tidak puas dengan kebijakan kerja jarak jauh yang ditetapkan Google.
Kebijakan ini dinilai berbeda dengan yang diterapkan untuk para atasan. Pada Juli tahu lalu, Wakil Presiden Senior Infrastuktur Teknis, Urs Hölzle mengumumkan bahwa dia pindah ke Selandia Baru, yang dikatakan karyawannya sebagai bentuk pembeda kebijakan bagi para eksekutif.