Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Didorong Teknologi 5G, Potensi Pasar Ekosistem IOT di RI Cukup Besar, Ini Sejumlah Tantangannya

Ekosistem Internet of Things (IOT), di Indonesia memiliki potensi yang besar, apalagi ketika didorong oleh teknologi 5G

Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Sanusi
zoom-in Didorong Teknologi 5G, Potensi Pasar Ekosistem IOT di RI Cukup Besar, Ini Sejumlah Tantangannya
Istimewa
Ilustrasi 5G 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekosistem Internet of Things (IOT), di Indonesia memiliki potensi yang besar, apalagi ketika didorong oleh teknologi 5G. Namun di sisi lain terdapat sejumlah tantangan yang menjadi pekerjaan rumah bagi pengembang IOT.

Menurut Ketua Umum Asosiasi IOT Indonesia (ASIOTI), Teguh Prasetya potensi ekosistem atau pasar IOT di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 26 miliar dolar AS atau Rp 372 triliun, yang terdiri dari peningkatan di beberapa sektor.




Mulai dari sektor perangkat yang potensinya meningkat 13 persen menjadi 3,4 miliar dolar AS atau Rp 48,6 triliun, dan jaringan meningkat 9 persen menjadi 2,3 miliar dolar AS atau Rp 32,8 triliun. Berikutnya peningkatan juga terjadi di IOT sektor aplikasi sebesar 33 persen menjadi 8,6 miliar dolar AS atau Rp 122,9 triliun dan aplikasi sebesar 45 persen yakni 11,7 miliar dolar AS atau Rp 167,3 triliun.

Baca juga: Syarat dan Cara Membuat e-KTP Digital Secara Daring, Siapkan HP dan Koneksi Internet

“Di tahun 2022 pasar IOT akan meningkat dan aplikasi mengalami peningkatan yang tinggi hingga Rp 167,3 triliun dibandingkan sektor IOT lainnya,” ujar Teguh dalam acara webinar Telset Techtival 2021 pada Selasa (11/1/2022).

Kemudian sepanjang tahun potensi pasar IOT akan terus mengalami peningkatan. Nantinya di tahun 2025 pasar IOT di Indonesia diprediksi mampu bisa mencapai 40 miliar dolar AS atau Rp 572,7 triliun di tahun 2025, dengan 678 juta perangkat IOT yang sudah terhubung.

“Berdasarkan hasil analisa ASIOTI di tahun 2020 besarnya potensi IOT di Indonesia hingga tahun 2025 adalah 40 miliar dolar AS. Potensi ekosistem IOT yang besar ini sejalan dengan minat, kebutuhan serta demand dari masyarakat yang ada,” ungkap Teguh.

Baca juga: Digital ID Berlaku secara Bertahap Mulai 2022, Bisa Akses Berbagai Dokumen Hasil Integrasi NIK

BERITA TERKAIT

Pria yang juga berstatus sebagai Dirut PT Alita Praya Mitra ini menjelaskan kalau terdapat 9 sektor IOT yang bisa dikembangkan di tahun 2022 sampai 2025. Kesembilan sektor tersebut adalah Kesehatan, Makanan dan Minuman, Pertanian dan Perkebunan, Tambang dan Perminyakan, Perumahan, Transportasi, Perkantoran & Kawasan, Pendidikan dan Manufaktur.

Baca juga: Shopee Bekali 26 Ribu Pelajar SMK Jabar Ilmu Bisnis Digital

“Ada 3 hal besar yang akan menjadi pokok pengembangan IOT yaitu meningkatkan operasional dan efisiensi, meningkatkan kualitas kesehatan dan keamanan, serta meningkatkan produktivitas. Ketiga hal tersebut terbagi dalam 9 sektor pengembangan,” jelasnya.

Teknologi 5G Mendorong Ekosistem IOT di Indonesia

Tahun 2021 Indonesia resmi menggelar teknologi 5G. Teknologi terbaru itu diharapkan mampu mendorong ekosistem IOT di Indonesia. Menurut VP Internet of Things Telkomsel, Alfian Manullang, bahwa 5G merupakan platform yang mampu mendorong berbagai inovasi di segala sektor, salah satunya IOT.

“5G adalah platform yang mampu mendorong terciptanya inovasi, di sektor eMBB, Mobile Edge Computing (MEC), Network Slicing, Massive IOT dan Ultra Low Lag,” tutur Alfian.

Khusus mengenai IOT, Alfian berkata kalau teknologi 5G mampu meningkatkan implementasi produk IOT di sektor industri manufaktur.

Berdasarkan kolaborasi Telkomsel dan Schneider Electronics di Batam, ternyata 5G mampu mendukung beberapa use caseIOT seperti Industrial IOT, Augmented and Virtual Reality, Lean Digitization System (OEE), dan Energy Efficiencymenjadi lebih maksimal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas