Picu Putrinya Kecanduan Lalu Bunuh Diri, Meta, Induk Perusahaan Facebook Digugat Emak-emak di AS
Anak perempuannya yang berumur 11 tahun nekat bunuh diri setelah diduga mengalami kecanduan akut terhadap media sosial tersebut.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
![Picu Putrinya Kecanduan Lalu Bunuh Diri, Meta, Induk Perusahaan Facebook Digugat Emak-emak di AS](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-meta___.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meta, induk perusahaan Facebook dan Instagram baru-baru ini mendapat tuntutan dari seorang ibu asal Connecticut, Amerika Serikat. Wanita tersebut juga turut melayangkan gugatan kepada aplikasi Snapchat.
Tuntutan tersebut diajukan ke pengadilan Federal San Fransisco, Kamis (20/1/2022 lantaran anak perempuannya yang berumur 11 tahun nekat bunuh diri setelah diduga mengalami kecanduan akut terhadap media sosial tersebut.
Dilansir Washington Post, kasus ini bermula saat Selena diminta untuk membagikan konten seksual yang melibatkan dirinya dengan orang lain melalui sosial media, namun Sayangnya konten bocor ke publik.
Setelahnya Selena mengalami kecanduan media sosial level ekstrem yang menyebakannya harus mendapatan pengobatan terapis.
Sebelum bocah 11 tahun tersebut bunuh diri, Selena sempat kabur dari rumah lantaran sang ibu menyita perangkat elektroniknya. Kondisinya makin parah setelah adanya pembatasan bersekala akibat Covid -19, yang membuat Selena mengalami depresi lantaran kurang tidur.
Baca juga: Beri Bonus Hingga Rp 2 Miliar, Apple Minta Karyawan Tidak Pindah ke Meta
Hal inilah yang membuat Tami, ibu dari Selena yakin bahwa ketergantungan anaknya pada Instagram dan Snapchat menjadi pemicu aksi bunuh diri.
Dengan bantuan Social Media Victims Law Center (SMVLC), Tami meminta pertanggung jawaban dari kedua platfrom tersebut atas kematian anaknya.
Baca juga: Ibu Satu Anak di Bandung Diadili Gara-gara Postingan di Facebook, Begini Kronologinya
“Gugatan itu menuduh bahwa bunuh diri Selena Rodriguez disebabkan oleh desain yang rusak, kelalaian, dan fitur berbahaya yang tidak masuk akal dari produk mereka," tambah SMVLC dikutip dari Washington Post.
Sejauh ini perusahaan induk Facebook dan Instagram belum melontarkan komentar mengenai gugatan kasus yang menimpa Selena. Namun melalui juru bicaranya Snapchat sempat mengutarakan kesedihannya mendengar kematian Selena.
Baca juga: Kalahkan Tiktok, Instagram Jadi Aplikasi Paling Banyak Diunduh di Google Play Store
Menuru Rodriguez selaku perwakilan SMVLC mengatakan, desain Instagram persuasif dan akumulasi berpotensi mengeksploitasi kerentanan pengguna. Selain itu fitur-fitur yang tersemat pada platfrom tersebut dianggap membahayakan perkembangan otak remaja dan pra-remaja yang masih belum sepenuhnya berkembang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.