Efisiensi, Laba Bersih XL Axiata Melesat Jadi Rp 1,3 Triliun
XL Axiata tetap mampu menjaga posisi neraca dalam posisi sehat dan terkendali, meskipun jumlah utang meningkat sepanjang 2021.
Editor: Hendra Gunawan
XL Axiata juga berhasil menjaga ARPU blended di angka Rp 36 ribu dengan jumlah pelanggan sebanyak 57,9 juta dan tingkat penetrasi smartphone tumbuh sebesar 4% yoy menjadi 92%.
"Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan menjaga perkembangan pelanggan yang sehat," ucap Dian.
Dari sisi neraca, XL Axiata tetap mampu menjaga posisi neraca dalam posisi sehat dan terkendali, meskipun jumlah utang meningkat sepanjang 2021.
Tercatat, utang kotor XL Axiata naik 9,9% yoy dan utang bersih meningkat 19,2% yoy.
Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, meskipun turun sebesar 51,3%, ke angka Rp 3,37 triliun karena adanya peningkatan belanja modal untuk mendukung pembangunan jaringan dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan.
Rasio utang bersih terhadap EBITDA XL Axiata masih berada di level yang baik, yakni 0,6 kali. Perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi dollar Amerika Serikat.
Sebesar 70% dari pinjaman yang ada saat ini berbunga mengambang (floating) dan pembayarannya masih dapat dikelola hingga dua tahun ke depan. (Nur Qolbi)