Giliran PayPal yang Tangguhkan Layanan di Rusia
PayPal mengatakan pihaknya segera menangguhkan layanan di Rusia atas invasi ke Ukraina.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM – PayPal mengatakan pihaknya segera menangguhkan layanan di Rusia atas invasi ke Ukraina.
Dikutip dari situs CNBC, Senin (7/3/2022) penangguhan ini menambah jumlah perusahaan yang mundur dari Rusia setelah merek besar seperti Apple, H&M, Ikea, Zara, Inditex, Samsung, Rolls Royce, Burberry, Jaguar Land Rover (JLR), hingga Aston Martin menutup layanannya sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Ukraina Dituding Bakal Meledakkan Reaktor Nuklirnya Sendiri lalu Menuduh Rusia Sebagai Pelaku
“Dalam situasi saat ini, kami menangguhkan layanan PayPal di Rusia,” kata Dan Schulman, CEO PayPal.
Menteri transformasi digital Ukraina, Mykhailo Fedorov dalam postingannya di Twitter telah memberi tekanan kepada perusahaan seperti Apple dan Microsoft untuk memutuskan hubungan dengan Rusia.
"Jadi sekarang sudah resmi, PayPal menutup layanannya di Rusia dengan alasan agresi Ukraina," tweet Fedorov.
Baca juga: 3.500 Orang Ditahan karena Ikut Serta dalam Demonstrasi Tak Berizin di Rusia
“Terima kasih @PayPal atas dukungan Anda!” imbuh Fedorov.
Seorang juru bicara PayPal mengkonfirmasi, perusahaan itu telah ditutup di Rusia. Perusahaan akan terus bekerja untuk memproses penarikan pelanggan untuk jangka waktu tertentu," kata juru bicara PayPal kepada CNBC.
“Orang Rusia dilarang membuka rekening PayPal baru awal pekan ini,” tambah perusahaan itu.
PayPal adalah organisasi pembayaran terbaru yang memutuskan hubungan dengan Rusia, setelah rentetan sanksi dari Barat dijatuhkan kepada Presiden Vladimir Putin akibat invasi ke Ukraina.