Samsung Diretas, 190 GB Data Kode Sumber Perangkat Galaxy Bocor
Samsung mengonfirmasi bahwa perusahaannya telah diretas (hacked). Setidaknya 190GB data source code untuk smartphone Galaxy bocor.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan teknologi raksasa asal Korea Selatan, Samsung mengonfirmasi bahwa mereka telah diretas.
Peretas mencuri data internal perusahaan dan kode sumber (source code) untuk perangkat Samsung Galaxy.
Dikutip dari GSMArena, Samsung memastikan tidak ada data pribadi yang bocor (bukan untuk karyawan dan bukan untuk pelanggan).
Perusahaan memastikan telah mengambil tindakan untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut.
Baca juga: Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy A32, Dibanderol Rp 3 Jutaan
Samsung tidak mengidentifikasi pelaku peretasan, tetapi tampaknya itu adalah LAPSUS$.
LAPSUS$ merupakan kelompok peretas yang mencuri informasi kepemilikan dari Nvidia minggu lalu.
190GB data telah diposting ke saluran grup Telegram pada hari Jumat, diduga berisi kode sumber untuk bootloader dan sistem otentikasi biometrik pada perangkat Galaxy.
"Ada pelanggaran keamanan yang berkaitan dengan data internal perusahaan tertentu. Menurut analisis awal kami, pelanggaran tersebut melibatkan beberapa kode sumber yang berkaitan dengan pengoperasian perangkat Galaxy, tetapi tidak termasuk informasi pribadi konsumen atau karyawan kami."
"Saat ini, kami tidak mengantisipasi dampak apa pun terhadap bisnis atau pelanggan kami. Kami telah menerapkan langkah-langkah untuk mencegah insiden seperti itu lebih lanjut dan akan terus melayani pelanggan kami tanpa gangguan," tulis juru bicara Samsung.
Baca juga: Samsung Segera Luncurkan Galaxy M23 5G dan M33 5G, Ini Bocoran Spesifikasinya
Dikutip dari The Verge, dalam kasus peretasan Nvidia, grup peretas Lapsus$ berusaha memeras perusahaan.
Mereka mengancam akan membocorkan data secara online.
Dengan syarat Nvidia menghapus pembatas penambangan cryptocurrency dari GPU tertentu dan menjadikan driver untuk kartu video ini open source.
Tidak jelas apakah Lapsus$ telah membuat ancaman terhadap Samsung.
Dikutip dari Sammobile, pelanggan Samsung dapat bernapas lega mengetahui bahwa tidak ada informasi pribadi yang dicuri oleh peretas.
Perusahaan mengklaim telah memperkuat langkah-langkah keamanan internalnya.
Untuk keamanan, tidak ada salahnya pelanggan Samsung mengubah kata sandi untuk layanan Samsung.
Selain itu juga bisa mengaktifkan 2FA (two-factor authentication).
(Tribunnews.com/Fajar)