Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Ukraina Gunakan Teknologi Pengenalan Wajah untuk Identifikasi Korban Perang

Teknolgi ini dikklaim berguna untuk mengungkap penyerang Rusia, memerangi informasi yang salah dan mengidentifikasi korban perang.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ukraina Gunakan Teknologi Pengenalan Wajah untuk Identifikasi Korban Perang
AFP
Prajurit Ukraina membawa mayat seorang kawan di atas tandu di kota Irpin, barat laut Kyiv, pada 13 Maret 2022. Pasukan Rusia maju semakin dekat ke ibu kota dari utara, barat, dan timur laut. Serangan Rusia juga menghancurkan sebuah bandara di kota Vasylkiv, selatan Kyiv. Seorang wartawan AS ditembak mati dan seorang lagi terluka di Irpin, pinggiran barat laut Kyiv, kata petugas medis dan saksi mata kepada AFP. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Kementerian Pertahanan Ukraina mulai menggunakan teknologi pengenalan wajah, Clearview AI sejak Sabtu (12/3/2022) kemarin.

Teknolgi ini dikklaim berguna untuk mengungkap penyerang Rusia, memerangi informasi yang salah dan mengidentifikasi korban perang.

Clearview AI merupakan perusahaan pengenalan wajah asal Amerika Serikat, yang menyediakan perangkat lunak untuk perusahaan, penegak hukum maupun individu.

Menurut penuturan penasihan Clearview Lee Wolosky, Ukraina mendapat akses gratis ke mesin pencari Clearview AI untuk wajah, yang memungkinkan pihak berwenang memeriksa orang-orang yang melalui pos-pos pemeriksaan.

Dilansir dari laman Reuters.com, Senin (14/3/2022) rencana ini mulai datang setelah Rusia menyerang Ukraina, dan Kepala Eksekutif Clearview Hoan Ton-That mengirim surat ke Ukraina untuk menawarkan bantuan.

Baca juga: Putus Akses Perdagangan Maritim Ukraina, Angkatan Laut Rusia Blokade Pesisir Laut Hitam

Perusahaan ini mengatakan tidak menawarkan teknologi ini ke Rusia.

Berita Rekomendasi

Juru bicara Kementerian Transformasi Digital Ukraina sebelumnya mengatakan sedang mempertimbangkan tawaran yang datang dari perusahaan kecerdasan buatan yang berbasis di Amerika Serikat, seperti Clearview.

Baca juga: Negaranya Kena Sanksi Ekonomi, Ribuan Turis Rusia Berebut Tinggalkan Thailand

Banyak perusahaan dari negara Barat yang berjanji memberikan bantuan kepada Ukraina, seperti menyediakan perangkat keras internet, alat keamanan siber dan dukungan lainnya.

Clearview mengatakan, telah memiliki lebih dari 2 miliar gambar pada layanan media sosial Rusia VKontakte, dari database total lebih dari 10 miliar foto.

Baca juga: Rusia Bombardir Pangkalan Militer di Wilayah Lviv Dekat Polandia, 8 Rudal Ditembakkan

Basis data ini dapat membantu Ukraina mengidentifikasi korban tewas dengan lebih mudah daripada harus mencocokan sidik jari, teknologi ini juga dapat berfungsi walaupun terdapat kerusakan pada korban.

Dalam surat yang dikirimnya, Ton-That mengatakan teknologi Clearview dapat digunakan untuk menyatukan kembali para pengungsi yang terpisah dengan keluarga mereka, mengidentifikasi operator Rusia dan membantu pemerintah menghilangkan penyebaran informasi palsu terkait konflik yang sednag terjadi.

Menurut Direktur Eksekutif Proyek Pengawasan Teknologi di New York, Albert Fox Cahn mengatakan pengenalan wajah bisa salah dalam mengidentifikasi manusia yang melewati pos pemeriksaan. Ketidakcocokan data dapat menyebabkan kerugian bagi warga sipil.

“Kita akan melihat teknologi yang bermaksud baik menjadi bumerang dan merugikan orang-orang yang seharusnya dibantu,” ujat Albert Fox Cahn.

Oleh karena itu, Ton-That mengatakan Clearview tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya sumbe runtuk mengidentifikasi. Seperti pengguna lainnya, penggunaan teknologi ini di Ukraina juga harus melewati pelatihan dan harus memasukan nomor khusus serta alasan untuk melakukan pencarian data seseorang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas