Instagram Diblokir, Rusia Luncurkan Aplikasi Rossgram
Rusia akan meluncurkan aplikasi berbagi foto untuk pasar domestik, setelah layanan Instagram dihentikan oleh pihak berwenang pada minggu ini.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Rusia akan meluncurkan aplikasi berbagi foto untuk pasar domestik, setelah layanan Instagram dihentikan oleh pihak berwenang pada minggu ini.
Aplikasi yang diberi nama, Rossgram akan diluncurkan pada 28 Maret mendatang dan memiliki fungsi tambahan seperti crowdfunding dan akses berbayar untuk beberapa konten.
Direktur Hubungan Masyarakat Inisiatif Rusia, Alexander Zobov mengatakan kelompok pengembang tidak akan melewatkan kesempatan untuk membuat media sosial populer yang digemari warga Rusia.
Baca juga: Orang Tua Kini Bisa Pantau Durasi Anak Bermain Instagram
"Mitra saya Kirill Filimonov dan kelompok pengembang kami sudah siap untuk pergantian peristiwa ini dan memutuskan untuk tidak melewatkan kesempatan untuk membuat analog Rusia dari jejaring sosial populer yang dicintai oleh rekan-rekan kami," ujar Alexander Zobov, yang dikutip dari Reuters.com.
Menurut foto yang dibagikan Zobov, skema warna Rossgram memiliki kemiripan dengan Instagram.
Regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor menghentikan akses Instagram sejak Senin kemarin, saat platform ini mengatakan akan mengizinkan pengguna Ukraina dapat memposting kemarahan terhadap Rusia, seperti kalimat "Matilah Penjajah Rusia".
Baca juga: Mark Zuckerberg Sebut NFT akan Segera Hadir di Instagram
Induk perusahaan Instagram dan Facebook, Meta Platform Inc mengatakan perubahan ujaran kebencian hanya akan tersedia bagi pengguna Ukraina. Namun pada hari Minggu (13/3/2022) lalu, Meta mempersempit kebijakan konten untuk Ukraina, yang melarang postingan kematian seorang kepala negara.
Rusia dalam beberapa bulan terakhir telah mengembangkan teknologi untuk negaranya, termasuk ponsel pintar AYYA T1 yang diproduksi oleh perusahan teknologi Rusia, Rostec.
Sedangkan pada November lalu, perusahaan energi Rusia, Gazprom meluncurkan saingan platform berbagi video populer asal China, TikTok yang disebut Yappy.