Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Surat Perintah Penangkapan Nelson Mandela Dibuat Versi NFT, Laku Rp 1,87 Miliar

Surat penangkapan asli aktivis legendaris dunia Nelson Mandela resmi dilelang sebagai token digital NFT.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Surat Perintah Penangkapan Nelson Mandela Dibuat Versi NFT, Laku Rp 1,87 Miliar
(Herbert Shore/Yayasan Ahmed Kathrada)
Nelson Mandela saat muda, foto diambil tahun 1953. (Herbert Shore/Yayasan Ahmed Kathrada) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CAPE TOWN – Surat penangkapan asli aktivis legendaris dunia Nelson Mandela resmi dilelang sebagai token digital.

Ramainya antusias masyarakat dunia yang menyambut NFT tersebut sukses membuat token ini laris hingga tembus 130.000 dolar AS atau Rp 1,87 miliar (Dalam satuan USD Rp14,362).

Dengan bantuan Momint bursa jual beli NFT, token digital Nelson awalnya hanya dibandrol seharga 61.8 dolar AS, namun setelah melewati persaingan sengit akhirnya NFT tersebut lepas di tangan pembeli asal Uni Emirat Arab dengan harga 130.000 dolar AS hanya dalam kurun waktu beberapa hari.

Melansir dari situs AFP, seluruh hasil penjualan NFT tersebut sepenuhnya akan di donasikan untuk mendanai museum Liliesleaf, yang melestarikan sejarah perjuangan anti apartheid di Afrika Selatan.

"Ini benar-benar cara yang unik dan baru untuk menghasilkan pendapatan. Hasil untuk NFT Mandela akan disumbangkan ke museum Liliesleaf, agar pintu mereka tetap terbuka dan tetap bertahan," Ujar pendiri museum Liliesleaf Farm, Nicholas Wolpe.

Baca juga: Perusahaan Brasil Ini Jual NFT untuk Melestarikan Hutan Amazon

Sebagai informasi, nama Nelson Mandela mulai dikenal publik atas jasa dan perjuangannya dalam menghapus praktik apartheid atau sistem pemisahan ras kulit yang terjadi di Afrika Selatan pada tahun 1948.

Baca juga: Element Band Gandeng KLa Project Rilis Lagu Dalam Bentuk NFT

Berita Rekomendasi

Akibat aksinya tersebut Mandela berhasil memperjuangkan kesetaran kaum kulit hitam agar mendapat perlakuan yang sama dengan kaum ras putih. Tak hanya berjuang melawan apartheid, Mandela juga berjuang membangun dunia yang lebih baik, agar kebebasan, keadilan, dan martabat semua orang bisa dihormati.

Baca juga: Dyandra Kenalkan Teknologi NFT di IIMS Hybrid 2022, Apa Saja Benefitnya?

Nantinya dengan NFT tersebut para pembeli akan memiliki akses eksklusif ke dokumen asli di Museum Liliesleaf. Meski hanya dapat menerima token digital terverifikasi, namun dengan token tersebut pembeli dapat melihat langsung dokumen asli surat penangkapan Neslon Mandela yang dibuat sejak 1961, dengan tulisan tangan dalam bahasa Inggris dan Afrikaans.

Wolpe berharap walaupun NFT tersebut dijual terbatas namun dengan rilisnya NFT dapat membantu membangkitkan semangat Mandela ke masyarakat dunia agar bisa saling menghormati perbedaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas