Intel Tangguhkan Bisnisnya di Rusia dan Mengutuk Perang di Ukraina
Associated Press melaporkan sebanyak 70.000 pekerja teknologi di Rusia telah meninggalkan negara itu sejak invasi ke Ukraina dimulai.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Produsen chip yang berbasis di AS, Intel Corp telah menangguhkan operasi bisnis di Rusia.
Dikutip dari aljazeera.com Kamis (7/4/2022), perusahaan yang juga menangguhkan pengiriman ke pelanggan di Rusia dan Belarus bulan lalu.
“Intel terus bergabung dengan komunitas global dalam mengutuk perang Rusia melawan Ukraina dan menyerukan kembalinya perdamaian dengan cepat,” kata perusahaan itu.
Baca juga: Intel Luncurkan Blockscale ASIC, Chip untuk Penambangan Bitcoin
Awal pekan ini, pemerintahan Biden mengumumkan sanksi luas terhadap industri elektronik Rusia, yang mungkin mencakup banyak mitra dan pelanggan Intel di Rusia.
Di sisi lain, dua pesaing utama Intel, AMD dan Nvidia, menghentikan penjualan produk mereka di Rusia sejak awal bulan lalu. Selain itu, produsen chip Taiwan TSMC juga telah membatasi penjualan di Rusia.
Pemerintah AS juga telah menekan perusahaan semikonduktor China untuk tidak memasok chip ke Rusia.
Namun, perusahaan China tidak secara langsung tunduk pada AS, karena banyak pembuat chip China bergantung pada teknologi Barat.
Baca juga: Pejabat Intelijen AS Ragu Roman Abramovich dan Negosiator Ukraina Diracun
Sementara itu, Associated Press melaporkan sebanyak 70.000 pekerja teknologi di Rusia telah meninggalkan negara itu sejak invasi ke Ukraina dimulai.
Eksodus itu akan mempersulit pemerintah Rusia untuk menemukan sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan kembali infrastruktur Teknologi Informasi komersial untuk penggunaan pemerintah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.