Menkominfo Pastikan Pemerintah Tidak Terlibat dalam Peretasan Akun Medsos Jelang Aksi 11 April
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate angkat bicara. Ia menegaskan pemerintah tak terlibat dalam kasus peretasan akun media sosial
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya akun media sosial mahasiswa yang diduga diretas oleh pihak tak bertanggung jawab memunculkan berbagai spekulasi.
Terbaru, akun Instagram milik Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Kaharuddin @kaharud_din diduga dibajak. Pembajakan akun medsos itu disebut bagian dari penggembosan aksi demo besok.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate angkat bicara. Ia menegaskan pemerintah tak terlibat dalam kasus peretasan akun media sosial tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi Tidak Ingin Politik Identitas Terjadi Lagi di 2024
"Pemerintah tidak pernah melakukan tuh yang namanya peretasan. Kalau peretasan yang harus kita tahu bahwa serangan siber itu setiap detik ya, setiap hari ada. Jadi serangan siber itu harus kita antisipasi masing-masing dengan menjaga agar ruang digital kita itu terjaga dengan baik ," Kata Johnny kepada wartawan di Rumah Dinas Menkominfo, Jakarta Selatan, Minggu (10/4/2022).
Johnny mengatakan sudah seharusnya masyarakat rutin mengganti password atau sandi pada aku medsos. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi upaya serangan siber dan mencegah terjadinya peretasan.
"Kita punya yang namanya one time paswordnya (OTP), itu harus selalu dipakai. Itu penting jangan sampai terjadi hal-hal seperti itu," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa pemerintah telah berusaha menjaga kebebasan berekspresi di media sosial. Termasuk saluran berpendapat yang disampaikan masyarakat Indonesia dan mahasiswa di ruang digital.
"Ya kalau ada agenda seperti demo mahasiswa selalu dikaitkan dengan serangan-serangan dan dituduh ke pemerintah. Terlebih dalam agenda-agenda seperti ini, padahal pemerintah terus menjaga betul komitmen pada kebebasan pers, ekspresi pendapat, kebebasan menyampaikan pendapat. Tapi harus diakui serangan siber itu terjadi terus-menerus," tuturnya.
Sebelumnya, akan Instagram Koordinator BEM SI, Kaharuddin, diduga dibajak. Ia mengaku jika akun media sosial miliknya tak bisa diakses jelang Aksi 11 April 2022.
Dalam postingan terbaru akun @kaharud_din, akun itu mengunggah postingan aksi demo 11 April 2022 yang dinyatakan batal.
Baca juga: H-1 Demo Mahasiswa 11 April, Presiden Jokowi Tegaskan Tak Mau Lagi Ada Spekulasi Penundaan Pemilu
ahar mengaku akun IG-nya belum bisa dibuka olehnya. Dia menyatakan unggahan mengenai batalnya demo 11 April bukan diposting olehnya.
"Akun IG belum balik, beberapa hari sudah tidak bisa dibuka. Soal batal aksi memang dibajak juga, tetap belum bisa join sampai saat ini," ucap Kahar.
"Aksi tetap 11 April besok, ini baru selesai konsolidasi juga. Tinggal Facebook dan IG dibajak, diretas juga semua," tutup Kahar.
Pesan Menkominfo Johnny G Plate untuk Peserta Demo 11 April
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate turut memberikan imbauan kepada peserta aksi 11 April 2022 besok.
Demo yang mengusung sejumlah tuntutan mulai dari menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama tiga periode, penundaan pemilu hingga kelangkaan minyak goreng itu bakal dihadiri ribuan mahasiswa.
Johnny G Plate berpesan agar mahasiswa yang melakukan aksi bisa tertib menyampaikan tuntutannya.
"Demo agar disampaikan secara tertib dengan gaya anak muda yang punya masa depan dan tetap memiliki etika dan tata krama," kata Johnny saat ditemui Widya Chandra, Jakarta, Minggu (10/4/2022).
Baca juga: Pesan Menkominfo Johnny G Plate untuk Peserta Demo 11 April: Tertib dan Jangan Anarkis
Johnny menambahkan, bahwa pemerintah sejatinya tidak melarang aksi unjuk rasa. Hal ini karena sejalan dengan kebebasan berpendapat yang dipegang penuh konstitusi dalam kerangka demokrasi.
Politisi Partai Nasdem ini mengatakan, aksi demo mahasiswa ini diharapkan disampaikan dengan damai. Hal tersebut mencerminkan sebagai ciri bangsa yang berbudaya.
"Ketika mereka menyampaikan orasi di atas mobil komando tentu akan menyeruakan pilihan-pilihan diksi yang menunjukkan ciri bangsa yang berbudaya. Untuk itu agar mahasiswa menyampaikan tuntutan tersebut dengan diksi yang cerdas dan damai," tutur Johnny.
Untuk diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan kembali menjalankan aksi demonstrasi di kawasan Istana Negara, Jakarta, pada Senin (11/4/2022) mendatang.
Sebagai informasi, Aliansi BEM SI akan memboyong sedikitnya 1.000 mahasiswa yang berasal dari 18 kampus. Mahasiswa itu terdiri dari UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, Undip, UNS, UNY, Unsoed, SSG, STIEPER, STIE Dharma Agung, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, Unand, Unram, PPNP.
Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengkonfirmasi, setidaknya akan ada ribuan massa mahasiswa yang akan hadir turun ke jalan menyampaikan tuntutan kepada pemerintah.
Luthfi mengkonfirmasi, keseluruhan massa mahasiswa itu tergabung dari berbagai Universitas di Indonesia.
"Untuk estimasi massa mencapai 1.000 massa dari berbagai kampus di Indonesia," kata Luthfi via pesan singkat kepada Tribunnews.com, Jumat (8/4/2022).