Pendapatan Iklan TikTok Tahun Ini Diperkirakan Melebihi Revenue Gabungan Twitter dan Snapchat
pendapatan iklan TikTok diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun ini, menjadi lebih dari 11 miliar dolar AS
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO - Menurut firma riset Insider Intelligence, pendapatan iklan TikTok diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun ini, menjadi lebih dari 11 miliar dolar AS.
Angka tersebut melebihi pendapatan gabungan dari saingan mereka, Twitter Inc dan Snap Inc.
Platform video berdurasi pendek ini, dimiliki oleh perusahaan asal China ByteDance.
Baca juga: Cara Menambah, Membuat Video dan Menghapus Fitur Filter Rotoscope TikTok
TikTok saat ini menjadi salah satu aplikasi media sosial yang paling populer di dunia, dengan pengguna aktifnya mencapai lebih dari 1 miliar pengguna.
"Basis pengguna TikTok telah meledak dalam beberapa tahun terakhir, dan jumlah waktu yang dihabiskan pengguna untuk aplikasi itu luar biasa," kata salah satu analis di Insider Intelligence, Debra Aho Williamson, yang dilansir dari Reuters.com.
Platform media sosial Twitter diprediksi mampu menghasilkan 5,58 miliar dolar AS, dan Snapchat diperkirakan akan menghasilkan 4,86 miliar dolar AS dari pendapatan iklannya tahun ini.
Gabungan pendapatan keduanya masih kurang dari 11 miliar dolar AS yang diperkirakan akan diraih TikTok di tahun ini.
Hampir 6 miliar dolar AS, atau lebih dari setengah pendapatan iklan TikTok tahun ini diperkirakan datang dari pengguna Amerika Serikat (AS), walaupun adanya kekhawatiran data pengguna dari AS akan diteruskan ke pemerintah China.
Kesepakatan TikTok dengan Oracle
TikTok berusaha mengatasi masalah peraturan di AS atas integritas data pengguna yang tersimpan di aplikasinya, melalui kesepakatan dengan perusahaan teknologi Oracle Group untuk menyimpan informasi pengguna di AS.
Dengan adanya kesepakatan ini, nantinya ByteDance tidak akan memiliki akses terhadap data-data pengguna TikTok di AS.
Kesepakatan ini datang satu setengah tahun, setelah panel keamanan nasional AS memerintahkan ByteDance untuk melepas sahamnya di TikTok, karena adanya kekhawatiran data pengguna AS dapat diteruskan ke pemerintah komunis China.
Baca juga: 65 Ucapan Selamat Ramadhan 2022, Cocok Dibagikan ke Twitter, TikTok, IG, FB
Perintah tersebut tidak dijalankan, hingga Joe Biden menggantikan Donald Trump sebagai presiden AS pada tahun lalu. Namun Komite Investasi Asing Amerika Serikat (CFIUS), terus menyimpan kekhawatiran atas keamanan data di TikTok yang masih ditangani oleh ByteDance.
CFIUS tidak memberikan komentar, apakah kemitraan TikTok dengan Oracle akan menyelesaikan masalah keamanan nasional yang telah diidentifikasi.
Oracle telah membahas untuk mengakuisisi saham minoritas di TikTok pada tahun 2020, ketika ByteDance berada di bawah tekanan AS untuk menjual aplikasi tersebut.
Raksasa teknologi itu akan menyimpan semua data pengguna TikTok AS di server data Oracle, di bawah kemitraan baru yang diusulkan. Beberapa data TikTok saat ini telah disimpan di Google Cloud Alphabet Inc. (*)