Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Influencer dengan Follower di Bawah 10 Ribu Berpeluang Raih Penghasilan Tinggi, Bagaimana Caranya?

Para hyper micro influencer sebenarnya memberikan banyak opsi bagi brand untuk bekerja sama dalam kegiatan marketing sesuai kebutuhannya.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Influencer dengan Follower di Bawah 10 Ribu Berpeluang Raih Penghasilan Tinggi, Bagaimana Caranya?
IST
Jennifer Ang, founder Startup CUIT Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Media sosial (medsos) kini banyak diminati masyarakat terutama pengguna smartphone untuk membangun interaksi. Mereka bisa menghabiskan waktu lama menggunakan aplikasi media sosial, namun mereka hanya meraih sedikit atau bahkan tanpa mendapatkan penghasilan apapun dari kegiatan itu.

Padahal, sebenarnya ada kesempatan bagi mereka untuk meraih penghasilan dari media sosial yang mereka gunakan tanpa harus terlebih dulu menjadi selebgram alias artis di media sosialdemi menikmati penghasilan dari endorsement brand.

So, bagaimana caranya jadi influencer tanpa jadi artis besar?

Influencer Marketing Hub (2022) memperkirakan total nilai pasar influencer marketing di dunia mencapai USD104 miliar atau setara dengan Rp1.493 triliun (Kurs Rp14.359 per USD) pada 2022.

Dengan nilai PDB Indonesia menyumbang 1,28 persen dari total PDB dunia, bisa diperkirakan nilai bisnis industri influencer marketing di Indonesia bernilai sekitar Rp14 triliun.

Baca juga: Berawal dari Hobi, Influencer Angie Lie Dipercaya Sejumlah Artis yang Mencari Berlian

“Namun sayangnya nominal tersebut tidak terbagi rata bagi setiap segmen di mana influencer atau konten kreator kalangan atas masih mendominasi pembagian kue pendapatan industri ini,” kata Jennifer Ang, founder CUIT Indonesia, startup yang berusaha memberikan kesempatan kepada influencer ataupun konten kreator kalangan awam, dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Kamis (28/4/2022).

Baca juga: Influencer Ungkap Strategi Maksimalkan Medsos agar Hasilkan Cuan

Berita Rekomendasi

Menurut Jennifer, teknologi sebenarnya memungkinkan pemerataan pendapatan di industri influencer marketing.

Karena sebenarnya, influencer kalangan bawah atau yang lazim disebut dengan hyper micro influencer, yang para pengguna media sosial yang memiliki jumlah followers di bawah 10 ribu, mempunyai kelebihan, yakni personanya yang menarik.

Influencer di kategori ini mempunyai ciri khas yang unik, ekspresif, dan asli. Hasil postingan mereka pun mempunyai kategori yang beragam mulai dari kuliner, fesyen, musik, game, dan sebagainya, bahkan pertanian.

Baca juga: Gadis Ini Jadi Influencer TikTok dalam Semalam Setelah Unggah Video Invasi Rusia ke Ukraina

“Tapi memang selama ini hal tersebut belum banyak dilirik oleh merek atau brand. Mereka belum mendapat kesempatan banyak untuk mengakses kue industri influencer marketing,” kata Jennifer.

Menurut Jennifer, dengan personanya yang unik, orang-orang biasa yang menyandang status hyper micro influencer ini, sebenarnya memberikan banyak opsi bagi brand untuk bekerja sama dalam kegiatan marketing sesuai kebutuhannya.

Namun, untuk bisa memungkinkan kerjasama tersebut, brand perlu mendapat dukungan data yang akurat terkait hyper micro influencer sehingga bisa melakukan proses seleksi yang tepat dalam kegiatan influencer marketing mereka.

Dukungan data sangat penting untuk menemukan solusi sehingga menghasilkan simbiosis mutualisme antara brand dan hyper micro influencer.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas