Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Apa Itu Algoritma Media Sosial dan Mengapa Berkaitan dengan Perilaku Media Digital?

Penggunaan media sosial pun semakin masif dengan tambahan fitur yang semakin lengkap dan memudahkan aktivitas jagad maya.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Erik S
zoom-in Apa Itu Algoritma Media Sosial dan Mengapa Berkaitan dengan Perilaku Media Digital?
net
(Ilustrasi) Saat ini inovasi teknologi semakin maju di era disrupsi digital, penggunaan media sosial pun semakin masif dengan tambahan fitur yang semakin lengkap dan memudahkan aktivitas jagad maya. 

Ada begitu banyak konten yang beredar di ruang sosial, likes, ribuan postingan, foto dan video telah diterbitkan per menitnya.

Tanpa algoritma media sosial, menyaring semua konten ini berdasarkan akun per akun tentu menjadi hal yang tidak mungkin untuk dilakukan, khususnya untuk pengguna yang mengikuti ratusan atau ribuan akun.

Oleh karena itu, algoritma bekerja keras untuk memberikan apa yang anda inginkan dan menyingkirkan konten yang dianggap tidak relevan atau berkualitas rendah.

Ada pula keyakinan bahwa algoritma media sosial ada demi mendorong brand-brand membayar mahal untuk iklan.

Keyakinannya adalah jika brand-brand itu tidak dapat menjangkau audiens mereka secara organik, maka mereka akan beralih ke iklan.

Baca juga: Maksimalkan Algoritma, Penjualan Produk FMCG di Lazada Naik 10 Kali Lipat

Terlihat jelas bahwa ini mengindikasikan ada lebih banyak uang untuk jejaring sosial.

Nah, untuk meningkatkan literasi digital bagi 50 juta masyarakat Indonesia terkait algoritma media sosial pada 2024 mendatang, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pun menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) Bali dam siberkreasi dalam menghadirkan webinar bertajuk '#makincakapdigital'.

Berita Rekomendasi

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klungkung Bali I Ketut Sujana mengakui bahwa saat ini budaya offline telah berpindah menjadi online.

Kemajuan digital pun, kata dia, kini menjadi realita kehidupan yang tidak dapat ditolak dan harus diterima dengan melakukan banyak penyesuaian.

Kendati demikian, ia menekankan bahwa budaya lokal dan nasional tetap harus menjadi acuan dalam pengembangan digital.

"Kita siap berubah dengan catatan mengisi diri dengan skill keterampilan pengetahuan dan jangan 'nggak mau belajar dengan perubahan', jangan sampai nanti shock dengan perubahan, jangan takut belajar," kata I Ketut Sujana, dalam keterangannya, Kamis (30/6/2022).

Webinar tersebut turut membahas terkait bagaimana seluruh aspek kehidupan kini tidak terlepas dari penggunaan serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. 

Hal menarik yang terjadi saat ini adalah hampir semua kelompok usia kini semakin akrab dengan penggunaan teknologi seiring dengan transformasi digital.

Salah satu contoh perkembangan media digital yang saat ini berkembang pesat adalah media sosial.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas