Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Tips Melindungi Data Pribadi dari Risiko Pencurian Saat Gunakan Media Sosial

Kita juga kadang secara tidak sadar membagikan informasi-informasi pribadi lainnya yang sebenarnya amat sensitif.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tips Melindungi Data Pribadi dari Risiko Pencurian Saat Gunakan Media Sosial
CSO Online
Ilustrasi penipuan bank melalui telepon. Sebuah riset menyatakan, sebanyak 93,6 persen responden menggunakan Whatsapp untuk berbagi dan meneruskan informasi di media sosial, lalu diikuti oleh Facebook sebanyak 64,1 persen. Keluarga dan saudara merupakan paling banyak membagikan informasi kepada responden. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika menggunakan media sosial, kita kadang mudah mengumbar data pribadi dengan mencantumkannta di media sosial. Contohnya, mencantumkan nama, email, tanggal lahir, dan bahkan nomor telepon.

Kita juga kadang secara tidak sadar membagikan informasi-informasi pribadi lainnya yang sebenarnya amat sensitif.




Sebuah riset menyatakan, sebanyak 93,6 persen responden menggunakan Whatsapp untuk berbagi dan meneruskan informasi di media sosial, lalu diikuti oleh Facebook sebanyak 64,1 persen. Keluarga dan saudara merupakan paling banyak membagikan informasi kepada responden.

Baca juga: Sosok Dr Ruja Ignatova, Ratu Kripto Terlibat Penipuan Rp 59,8 Triliun, Jadi Buronan Kakap FBI

Begitu juga dalam hal meneruskan informasi, diakui oleh 74,6 persen meneruskan kembali informasi yang diterima kepada keluarga atau saudara mereka.

Pada webinar Cakap Digital yang diselenggarakan Eureka Edutech, dengan mengangkat tema Melindungi Data Pribadi dari Pencurian Online baru-baru ini, para pembicara menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada setiap mendapatkan link tautan yang tidak diketahui sumbernya.

"Para pelaku kejahatan di dunia maya biasanya sudah mengidentifikasi sekelompok individu yang menjadi targetnya, pencurian data atau phising biasanya dilakukan dengan email penipuan yang menyerupai resmi dan terdapat tautan untuk diunduh korban. Ketika korban terkecoh dan mengklik tautan yang diberikan pelaku, maka data pribadi korban akan dicuri," ujar Yuli Setiyowati dari Mafindo.

BERITA TERKAIT

Dijelaskan, pencurian data pribadi bisa dicegah dengan cara tidak sembarangan mengunduh, menginstal atau membuka apps/link situs, pasang password yang aman, rutin lakukan security, back up data, hindari menggunakan program bajakan, dan lain-lain.

Beberapa hal yang sering dilakukan oleh responden di media sosial adalah menambahkan info lokasi terkini.

Selain itu, mencoba instal aplikasi tanpa tahu siapa pembuatnya, serta mengunggah foto KTP juga termasuk yang dilakukan oleh responden.

Baca juga: Bareskrim Periksa Petinggi WanaArtha Life Terkait Dugaan Penipuan, Kasusnya Sudah Masuk Penyidikan

Kebiasaan buruk ini dilakukan oleh sekitar 16 persen responden. Padahal, kegiatan-kegiatan di media sosial seperti itu memiliki risiko untuk disalahgunakan oleh orang lain, karenanya perlu dibangun kesadaran yang lebih tinggi agar masyarakat memahami dan dapat bermedia sosial dengan lebih bijak.

Webinar literasi digital ini merupakan satu rangkaian dengan kegiatan program Indonesia Makin cakap digital yang diinisaisi Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi.

Webinar ini menyasar kepada kelompok masyarakat atau Komunitas DKI Jakarta, Banten dan sekitarnya akan mendaptkan literasi digital pada 2024 mendatang.

Webinar menghadirkan pembicara Yuli Setiyowati dari Mafindo, jurnalis Achmad Rafiq dan Ressa Ria Lestari, Program Manager Common Room Network Foundation.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas