Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Akademisi: Digitalisasi Budaya Bisa Jadi Peluang untuk Wujudkan Kreativitas  

Digitalisasi budaya tak cuma memungkinkan pengguna digital dokumentasikan kekayaan budaya. Digitalisasi budaya dapat jadi peluang wujudkan kreativitas

Penulis: Sanusi
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Akademisi: Digitalisasi Budaya Bisa Jadi Peluang untuk Wujudkan Kreativitas  
Shutterstock
Ilustrasi digitalisasi. Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA- AWS) Adhi Prasnowo mengatakan digitalisasi budaya dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreativitas. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jatidiri manusia dalam ruang budaya digital seharusnya tidak berbeda dengan budaya non-digital. Digitalisasi budaya tak cuma memungkinkan pengguna digital mendokumentasikan kekayaan budaya. Lebih dari itu, digitalisasi budaya dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreativitas.

Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA- AWS) Adhi Prasnowo menyampaikan hal itu pada webinar literasi digital ”Indonesia Makin Cakap Digital” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI untuk komunitas digital di wilayah Bali - Nusa Tenggara, Kamis (4/8/2022).

”Budaya bermedia digital merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari,” kata Adhi pada diskusi virtual bertajuk ”Menjadi Netizen Berakhlak Mulia” itu.

Baca juga: Era Digitalisasi Tidak Bisa Dihindari, Menteri BUMN: Suka Tidak Suka Harus Dihadapi

 
Adhi menyatakan, ada empat website rahasia untuk mendukung kreativitas ide pembuatan konten lebih ’powerful’. Pertama, Onlineocr untuk memindai teks dari foto atau dokumen lainnya. Kedua, Sparktoro yang merupakan website untuk melakukan analisis terhadap audiens. Ketiga, Scoop.it untuk mencari ide konten yang sesuai.

”Terakhir, Talk to books, cara baru untuk menjelajahi ide konten baru melalui buku-buku dengan eksperimen artificial intelligence (AI),” jelas praktisi bidang engineering itu dalam webinar yang juga diikuti secara nobar oleh komunitas digital Lombok Tengah.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 yang merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital ini diselenggarakan oleh Kemenkominfo bekerja sama dengan Siberkreasi. Kegiatan yang diagendakan digelar hingga awal Desember nanti ini diharapkan mampu memberikan panduan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas digital.

Berita Rekomendasi

Untuk mendukung pelestarian budaya, Adhi mengajak pengguna digital membanjiri ekosistem digital tanah air dengan konten-konten budaya nasional. Ia juga berharap, generasi Z mau memaksimalkan media sosial sebagai tempat mengasah kemampuan dan menelurkan kreativitas serta mengenalkan budaya lokal.

”Selain itu, juga untuk mengenalkan brand pada publik. Karena media sosial merupakan tempat pemasaran paling efektif dan tepat sasaran,” tandas Adhi Prasnowo.

Baca juga: Perlu Sikap Bijak Agar Arus Digitalisasi Tidak Menggerus Norma dan Budaya

 
Kegiatan webinar yang merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten itu, selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Terkait tema, musisi Rio Alief Radhanda mengatakan, sesungguhnya setiap manusia memiliki ”software” berupa akhlak dalam dirinya. Persoalannya, apakah ia mampu berpikir jernih dan menggunakannya atau sebaliknya mengingkarinya.

Bagi Rio, menjadi netizen yang berakhlak mulia itu berarti memposting konten yang baik dan relevan. Selanjutnya, sadar bahwa berkomunikasi di media sosial sama pentingnya dengan berkomunikasi secara langsung dalam hal sopan santun dan etika.

”Misalnya, tidak menggunakan fake account, menghargai pendapat (kebebasan) orang lain dalam menggunakan media sosial,” pungkasnya.

Sejak dilaksanakan pada 2017, Gerakan Literasi Digital Nasional telah menjangkau 12,6 juta warga masyarakat. Pada tahun 2022, Kominfo menargetkan pemberian pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta warga masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas