Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Pertumbuhan Penjualan Melambat, Amazon Batal Bangun 42 Gudang Logistik di AS  

Amazon juga menunda pembukaan 21 fasilitas baru dan membatalkan beberapa proyek di Eropa, yang sebagian besar berada di Spanyol

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pertumbuhan Penjualan Melambat, Amazon Batal Bangun 42 Gudang Logistik di AS  
IST
Amazon.com, Inc., dilaporkan membatalkan rencana untuk membangun lusinan gudang logistik di Amerika Serikat akibat pertumbuhan penjualan di platform e-commerce-nya melambat. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amazon.com, Inc., dilaporkan membatalkan rencana untuk membangun lusinan gudang logistik di Amerika Serikat (AS) akibat pertumbuhan penjualan di platform e-commerce-nya melambat.

Dikutip dari New York Post, perusahaan jasa konsultan rantai pasokan dan logistik global MWPVL International Inc., mengatakan raksasa e-commerce ini akan membatalkan rencana untuk membuka 42 fasilitas baru di AS.

MWPVL menambahkan, Amazon juga menunda pembukaan 21 fasilitas baru dan membatalkan beberapa proyek di Eropa, yang sebagian besar berada di Spanyol.

Baca juga: Amazon Kenalkan Layanan Penyimpanan Stok Barang untuk Atasi Gangguan Rantai Pasok




“Amazon adalah bisnis yang dinamis dan kami terus mengeksplorasi lokasi baru. Kami mempertimbangkan berbagai faktor saat memutuskan di mana akan mengembangkan situs masa depan untuk melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya. Kami memiliki lusinan pusat pemenuhan, pusat penyortiran, dan stasiun pengiriman yang sedang dibangun dan berkembang di seluruh dunia. Sudah biasa bagi kami untuk menjelajahi beberapa lokasi secara bersamaan dan menyesuaikan jadwal berdasarkan kebutuhan di seluruh jaringan,” kata juru bicara Amazon, Maria Boschetti.

Laporan mengenai pembatalan pembangunan gudang logistik Amazon datang setelah perusahaan ini mengumumkan penutupan dua stasiun pengiriman di Maryland, Amerika Serikat, yang mempekerjakan lebih dari 300 karyawan.

New York Times melaporkan, Amazon membukukan tingkat pertumbuhan paling lambat dalam 20 tahun terakhir pada bulan Juli, meski pada akhirnya mencatatkan hasil yang lebih baik dari yang diperkirakan sehingga mendorong saham perusahaan ini naik 12 persen.

“Meskipun tekanan inflasi terus berlanjut dalam biaya bahan bakar, energi dan transportasi, kami membuat kemajuan pada biaya yang lebih terkendali yang kami rujuk pada kuartal terakhir, terutama meningkatkan produktivitas jaringan pemenuhan kami,” ujar kepala eksekutif Amazon, Andy Jassy.

BERITA TERKAIT

Amazon pada awal tahun ini mengumumkan akan mulai menyewakan beberapa ruang di gudang penyimpanannya, karena penjualan di platform e-commerce-nya telah melambat.

Baca juga: Amazon Teken Kesepakatan dengan Plug Power Terkait Pasokan Hidrogen Hijau

Menurut juru bicara perusahaan ini, Alisa Carroll mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk memanfaatkan ruangan yang tidak dipakai sehingga dapat meringankan keuangan perusahaan.

Wall Street Journal mengungkapkan Amazon berencana menyewakan gudang penyimpanan yang diperkirakan memiliki luas 10 juta kaki persegi, dan sedang mencari opsi untuk menawarkan lebih banyak ruangan untuk disewakan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas