Samsung: Penurunan Penjualan Chip Memori Masih Akan Berlanjut Hingga Tahun Depan
Samsung bukan satu-satunya perusahaan yang terpengaruh oleh lesunya permintaan chip memori di kuartal ketiga 2022.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Samsung memperkirakan penjualan chip memori masih akan mengalami penurunan hingga tahun depan.
“Penjualan chip memori di paruh kedua tahun ini terlihat buruk. Bahkan tahun depan tampaknya tidak benar-benar menunjukkan momentum yang jelas untuk banyak perbaikan,” kata Kyung Kye-hyun, co-CEO dan kepala unit semikonduktor Samsung.
Samsung bukan satu-satunya perusahaan yang terpengaruh oleh lesunya permintaan chip memori di kuartal ketiga 2022.
Baca juga: Ekspor Chip ke China Diboikot, Pendapatan Nvidia Kuartal III Diprediksi Anjlok 400 Juta Dolar AS
Dikutip dari Sammobile, Jumat (9/9/2022) analis memperkirakan bahwa penurunan penjualan itu akan berdampak pada seluruh pasar chipset, karena pengeluaran konsumen untuk perangkat Teknologi Informasi (TI) mengalami penurunan tajam di kuartal ketiga.
Awal musim panas ini, pengamat pasar memperkirakan harga Dynamic Random Access Memory (DRAM) di kuartal ketiga turun sekitar 10 persen karena pemasok bersiap untuk penurunan permintaan.
Sementara itu, penjualan chip memori GPU juga mengalami penurunan karena lemahnya permintaan pasar cryptocurrency.
Pasar server data memiliki kelebihan pasokan chip memori, dan penjualan PC diperkirakan akan turun lebih jauh.
Di sisi lain, bisnis semikonduktor Samsung berkinerja baik di kuartal kedua tahun ini dan berkontribusi pada peningkatan laba operasi lebih dari 15 persen tahun ke tahun.
Berbicara tentang semikonduktor, divisi Exynos Samsung memiliki alasan untuk merayakannya pada kuartal kedua tahun ini, karena merek chip ponsel Exynos adalah satu-satunya yang tidak mengalami penurunan penjualan triwulanan.
Secara terpisah, Samsung dikabarkan telah memulai produksi chip di fasilitas manufaktur terbesarnya, di mana chip flash NAND paling canggih direncanakan untuk memasuki tahap produksi massal.