Samsung akan Investasikan 5 Miliar Dolar AS untuk Ciptakan Industri Netral Karbon
Samsung mengatakan bahwa mereka akan ikut bergabung dengan sekelompok perusahaan global yang berkomitmen untuk mendorong penggunaan energi terbarukan
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Samsung Electronics akan menginvestasikan lebih dari 7 triliun won atau sekitar 5,02 miliar dolar AS untuk menciptakan industri netral karbon pada 2050 mendatang.
Dikutip dari Reuters, Kamis (15/9/2022) investasi yang dilakukan oleh Samsung juga akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan teknologi yang bertujuan menyaring gas rumah kaca dan menangkap karbon dioksida yang dihasilkan selama produksi chip.
“Perusahaan berkeinginan untuk membuat bisnis perangkatnya netral karbon lebih awal dan juga berencana untuk meningkatkan daur ulang sumber daya seperti lithium dan plastik,” kata Kim Soo-jin, kepala divisi strategi Samsung Electronics.
Baca juga: Samsung Mulai Garap Chip Canggih di Pusat Manufaktur Terbesar Korea Selatan
"Kegiatan ini pada akhirnya untuk memenuhi permintaan dari pelanggan kami, sehingga kami akan meningkatkan minat pada produk kami,” imbuhnya.
Di samping itu, Samsung mengatakan bahwa mereka akan ikut bergabung dengan sekelompok perusahaan global yang berkomitmen untuk mendorong penggunaan energi terbarukan atau yang disebut RE100, mengikuti jejak rekan-rekan global seperti Apple, TSMC, dan Intel.
Para analis menilai bahwa sebagian besar produsen chip di Korea Selatan masih lambat dalam transisi menuju industri netral karbon.
Saat ini, bisnis chip dan komponen telah menyumbang sekitar 15,6 juta atau 90 persen dari 17,4 juta ton gas rumah kaca yang dipancarkan Samsung Electronics pada 2021.
Baca juga: Samsung Luncurkan “The Wall” Layar Micro LED Terbaru di Asia Tenggara dan Oseania
Selain itu, bisnis chip dan komponen Samsung menggunakan 144 juta ton air pada 2021, atau sekitar 88 persen dari 164 juta ton yang digunakan perusahaan.
Perusahaan itu juga berencana untuk meningkatkan daur ulang sumber daya seperti lithium dan kobalt yang digunakan pada perangkat Samsung.