Sumber Daya Manusia Berperan Melakukan Revolusi Digital 4.0 Menuju Society 5.0
Seiring perkembangan, penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan yang ada pada masyarakat perlu dilakukan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring perkembangan, penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan yang ada pada masyarakat perlu dilakukan.
Berangkat dari transisi digital dari revolusi digital 4.0 menuju society 5.0, menempatkan manusia sebagai komponen utama di dalamnya sehingga manusia harus berkolaborasi dan memiliki pengetahuan yang lebih luas lagi untuk dapat bekerja menggunakan sistem digital dalam segala aspek.
Hal ini mengemuka dalam Jababeka Tech Forum 2022, sebuah forum diskusi yang diselenggarakan oleh Jababeka bekerjasama dengan ICTeL, President University dan Uninet. Forum ini adalah salah satu bagian dari acara Jababeka Economic Forum.
Hardini Puspasari selaku Director of Sales & Marketing PT Uninet Media Sakti mengatakan, digitalisasi yang kini mencakup semua lini perlu diperkenalkan kepada masyarakat agar masyarakat tanggap akan perkembangan digital.
Baca juga: Cegah Kejahatan Siber, Masyarakat Diajak Tingkatkan Literasi Keamanan saat Transaksi Secara Digital
"Apalagi digitalisasi sudah semakin meningkat dan memahami betul bagaimana memanfaatkan segala fitur digital yang sudah berkembang saat ini," kata Hardini, Kamis (15/9/2022).
Dikatakannya, perkembangan digital transformasi seperti dua pilah mata uang di mana satu sisi perkembangan teknologi digital akan memberikan keuntungan bagi masyarakat melalui fungsi yang memudahkan dan membantu kegiatan operasional sehari-hari.
Uninet sendiri mengambil posisi, untuk memberikan berbagai solusi hulu ke hilir dalam memberikan layanan digital yang sesuai dengan era revolusi industri 4.0. dengan mempersiapkan berbagai solusi yang dapat digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk menghadapi era Society 5.0.
"Kami juga menyosialisasikan layanan keamanan informasi berteknologi end-to-end ini didedikasikan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan juga segala perusahaan yang ada di Indonesia dalam meningkatkan keamanan bisnis dari serangan-serangan siber yang semakin marak, terutama dalam situasi pandemi COVID-19 yang saat ini tengah berlangsung," katanya.
Ricky Setiadi selaku CEO PT Digital Inti Garuda mengatakan, sistem keamanan data atau informasi menjadi semakin krusial dalam mengantisipasi serangan siber yang juga meningkat.
Hal ini membuat perusahaan atau start-up yang mejalankan aktivitas operasional secara digital perlu mengelola mitigasi dari ancaman keamanan siber, mengingat serangan siber yang dapat berdampak pada potensi kerugian perusahaan ataupun konsumen.
Baca juga: Dosen Universitas Borneo Apresiasi Layanan Digital Program JKN
"Era digital saat ini, setiap pihak rentan terhadap serangan siber, termasuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dimana juga terdapat tren peningkatan serangan siber terhadap pelaku bisnis dalam berbagai macam skala," katanya.
Untuk itu, pengamanan teknologi informasi membutuhkan pengamanan yang berlapis, dimana salah satu lapisan pengamanan yang sangat penting adalah adanya kemampuan deteksi ancaman, dimana hal ini memerlukan keahlian khusus dan termonitor secara terus-menerus.