Kominfo: Masyarakat Harus Miliki Etika Digital di Media Sosial, Tak Perlu Masalah Pribadi Dipublish
Tidak boleh sembarangan mengunggah data pribadi karena bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lembata, Petrus Demong meminta masyarakat dapat beradaptasi dengan perubahan digital.
Menurut Petrus, selama ini dunia digital mengalami perubahan yang pesat.
"Perkembangan digital telah mengalami transformasi. Kita harus menyesuaikan diri baik dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan dalam hal yang luas," ucap Petrus melalui keterangan tertulis, Selasa (27/9/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Petrus dalam Workshop Literasi Digital di Kabupaten Lembata yang digelar Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD).
Baca juga: Kemendagri: Kita Tidak Punya Alat untuk Awasi Aktivitas ASN di Media Sosial
Dirinya mengajak masyarakat memiliki kecakapan lebih dalam aspek literasi digital.
Etika digital, menurut Petrus, harus dimiliki oleh masyarakat dalam menggunakan media sosial.
"Kita perlu menyesuaikan diri terhadap digital. Etika dan budaya digital dan sisi keamanan digital. Kegiatan seperti ini disarankan agar terus dilakukan dari waktu ke waktu," jelas Petrus.
Sementara itu, Ketua Bidang Media LSM Barakat, Alfred Ike Wurin, mengajak masyarakat untuk berhati-hati dan menjaga data pribadi di media sosial.
Masyarakat, menurut Alfred, tidak boleh sembarangan mengunggah data pribadi karena bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Tidak semua aktivitas pribadi maupun sosial harus kita publish di media sosial," kata Alfred.
Pegiat literasi digital Soni Mongan turut menyampaikan materi mengenai Etika Digital.
Dalam pemaparannya, Soni menyayangkan masih ada pihak yang melanggar nilai dari etika di media sosial.
Salah satu yang marak adalah fenomena plagiarisme oleh penyanyi yang menjiplak karya orang lain tanpa menyertakan nama dari penyanyi aslinya.
"Internet adalah anugerah bagi manusia, tetapi harus dikontrol atau dikuasai oleh penggunanya. Bersuaralah dengan kreatif tanpa harus melakukan ujaran kebencian.” jelas Soni.
Selain menyampaikan materi, Soni juga memberikan masukan kepada warga lokal terkait keindahan Kabupaten Lembata yang bisa dipromosikan ke kancah nasional maupun Internasional dengan memanfaatkan media sosial.
Seperti diketahui, tema workshop literasi digital ini adalah “Produktif di Media Sosial dengan Aman, Beretika, dan Berbudaya”.