Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Buntut dari Pembekuan Aset Perusahaan, Xiaomi Siap Lindungi Bisnisnya di India

Xiaomi mengatakan bahwa lebih dari 84 persen asetnya yang disita oleh pihak berwenang India merupakan bentuk pembayaran royalti

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Buntut dari Pembekuan Aset Perusahaan, Xiaomi Siap Lindungi Bisnisnya di India
Forbes
Xiaomi akan melindungi kepentingan bisnisnya setelah India membekukan asetnya senilai 682 juta dolar AS. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, MUMBAI – Xiaomi, raksasa teknologi yang berbasis di China, pada Minggu (2/10/2022) mengatakan bahwa pihaknya akan melindungi kepentingan bisnisnya setelah India membekukan asetnya senilai 682 juta dolar AS.

Pada Jumat (30/9/2022) pihak berwenang India telah merilis laporan hasil penyelidikan, di mana Xiaomi terbukti melakukan pengiriman uang ilegal ke entitas asing dengan menyerahkannya sebagai pembayaran royalti.

Dikutip dari Reuters, Senin (3/10/2022) Xiaomi mengatakan bahwa lebih dari 84 persen asetnya yang disita oleh pihak berwenang India merupakan bentuk pembayaran royalti yang dilakukan kepada perusahaan chipset AS, Qualcomm Group.

Baca juga: Xiaomi Patenkan Sistem Pengisian Daya Kendaraan Listrik

"Kami akan terus menggunakan segala cara untuk melindungi reputasi dan kepentingan perusahaan beserta pemangku kepentingan kami," kata Xiaomi.

Perusahaan mengatakan bahwa Xiaomi India adalah afiliasi dan salah satu perusahaan Grup Xiaomi, yang menandatangani perjanjian hukum dengan Qualcomm untuk melisensikan IP dalam pembuatan smartphone.

Baik Xiaomi dan Qualcomm percaya bahwa itu adalah pengaturan komersial yang sah bagi Xiaomi India untuk membayar royalti Qualcomm.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, menurut data dari Counterpoint Research, Xiaomi dan Samsung memimpin pangsa pasar smartphone di India, terbesar kedua di dunia setelah China.

Saat ini, banyak perusahaan China telah berjuang untuk memperluas bisnisnya di India setelah bentrokan perbatasan pada 2020.

Baca juga: Masuki Fase Integrasi Perangkat Lunak, Xiaomi Patenkan Teknologi Identifikasi Lampu Lalu Lintas

Akibat insiden bentrokan perbatasan pada 2020, India memutuskan untuk melarang warganya menggunakan aplikasi buatan China, termasuk TikTok yang saat ini sedang populer.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas