Akuisisi Teknologi Artificial Intelligence, Spotify Dapat Lacak Konten Berbahaya di Layanan Podcast
Spotify dapat mendeteksi isi audio yang dianggap sebagai konten berbahaya dalam layanan podcast.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Platform pemutar musik Spotify dilaporkan telah melakukan akuisisi pada Kinzen perusahaan berbasis teknologi AI (Artificial Intelligence), untuk meningkatkan sistem keamanan pada layanan podcast.
Dengan teknologi yang dimiliki oleh Kinzen, Spotify mengklaim bahwa perusahaan asal Irlandia itu dapat membantu memoderasi konten audio di internet, sehingga Spotify dapat mendeteksi isi audio yang dianggap sebagai konten berbahaya dalam layanan podcast.
Ini lantaran teknologi teknologi AI Kinzen mampu menganalisis berbagai bahasa lokal yang muncul dalam konten audio.
Baca juga: Single Pink Venom BLACKPINK Capai 100 Juta Streaming di Spotify
Kemampuan tersebut bahkan dapat mengungguli kecakapan data dari internet dan pakar manusia dalam mencari tahu konten berbahaya di dalam audio.
“Kinzen akan membantu kami secara lebih efektif memberikan pengalaman yang aman dan menyenangkan di podcast dan format audio kami,” ujar Pengumuman Global Head of Public Affairs Spotify, Dustee Jenkins, dilansir dari Engadget.
Sebelum resmi diakuisisi, Spotify sebelumnya pernah menjalin kerjasama dengan perusahaan Kinzen sejak tahun 2020.
Namun setelah sukses membantu mencegah misinformasi dalam konten terkait pemilu, platform streaming musik ini lantas ingin membuat Kinzen masuk menjadi bagian dari perusahaannya.
Tidak diketahui secara pasti berapa nilai yang digelontorkan Spotify untuk mengakuisisi Kinzen. Akan tetapi, tampaknya langkah tersebut diambil Spotify untuk membantu perusahaan mencegah penyebaran informasi yang salah di platform streaming audio mereka.
Mengingat sebelumnya perusahaan teknologi asal Swedia tersebut kerap menjadi bulan-bulanan netizen dan sejumlah ilmuwan lantaran kreatornya kerap membagikan konten-konten hoaks.
Baca juga: Daftar Lagu NCT 127 yang Paling Banyak Didengarkan di Spotify
Seperti beberapa bulan yang lalu, dimana Spotify dihadapkan oleh tuntutan publik akibat salah satu kreator asal Amerika Serikat yakni Joe Rogan membagikan konten hoaks seputar vaksin Covid-19 di layanan podcast Spotify.
Kasus ini bahkan telah membuat beberapa sosial media heboh dengan tagar #deletespotify, meski Spotify telah memberikan hukuman pada Joe Rogan dengan menghapus sekitar 100 episode podcast yang sudah tayang, namun hal tersebut belum dapat mengembalikan kepercayaan netizen pada Spotify.
Bahkan imbas kasus ini saham Spotify anjlok drastis sampai 6 persen. Alasan tersebut yang membuat CEO Spotify, Daniel Ek berambisi untuk melakukan pembaharuan pada platform audionya dengan menginvestasikan 100 juta dolar AS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.