ISACA: Indonesia Perlu Perbaiki Ekosistem Digital untuk Cegah Kebocoran Data
Syahraki Syahrir, Presiden ISACA Indonesia menyebutkan, gelaran GRACS Summit 2022 diikuti 210 peserta yang hadir secara offline
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ISACA, organisasi internasional profesi di bidang teknologi informasi dan keamanan siber mendorong pembangunan ekosistem digital yang lebih baik di Indonesia dengan mencegah terjadinya kebocoran seperti yang terjadi baru-baru ini pada sejumlah lembaga dan perusahaan e-commerce.
Salah satu strateginya dengan menerapkan Governance, Risk Management, Assurance, and Cyber Security yang baik dengan melibatkan stake holder.
“Kita berharap dengan memiliki kesadaran bersama ini kita bisa membangun digital ekosistem yang lebih baik lagi. Untuk bisa mencegah kebocoran data, bisa mencegah adanya hoaks dan juga penipuan yang berbasis teknologi atau elektronik,” kata Harun Al Rasyid, Vice President ISACA Indonesia, di sela acara Governance, Risk Management, Assurance, and Cyber Security (GRACS) Summit 2022 yang digelar secara hybrid di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022.
Baca juga: Mampu Tingkatkan Keamanan Data Nasabah, Bank Mega Terima Sertifikasi ISO 27001:2013
Syahraki Syahrir, Presiden ISACA Indonesia menyebutkan, gelaran GRACS Summit 2022 diikuti 210 peserta yang hadir secara offline dan 2 peserta yang bergabung via online.
"Kita ingin menggandeng semua stakeholders ya untuk bisa membangun digital trust itu di dalam ekosistem yang terpercaya,” ungkapnya seraya menegaskan, untuk membangun ekosistem digital yang lebih baik membutuhkan dukungan semua pihak.
“Ekosistem digital kita ini butuh support dari semua pihak baik itu regulators, para industri, lalu dari para penyedia layanan untuk bisa sama sama membangun trust ini supaya kita punya ekosistem yang baik yang bisa memberikan jaminan kenyamanan dan keamanan bagi semua orang untuk bisa berinteraksi dan bertransaksi lebih jauh,” jelas Syahraki Syahrir.
Di GRACS Summit 2022, Kominfo mensosialisasikan urgensi UU Perlindungan Data Pribadi yang baru saja disahkan DPR September 2022 lalu.
Salah satu upaya pemerintah mengatur trust penggunaan data pribadi adalah melalui UU Perlindungan Data Pribadi karena UU ini secara spesifik mengatur penggunaan data pribadi masyarakat untuk penggunaan yang bersifat terbatas dan harus terdefinisikan penggunaanya.
Pasca pengesahan UU PDP September lalu, proses sosialisasi UU ini terus dilakukan, termasuk sosialisasi secara sektoral ke dunia industri dan ke masyarakat.
Eddy Then, Regional Director Diligent mengatakan, perusahaannya siap membantu ISACA dalam meningkatkan digital trust di Indonesia dengan pendekatan risiko.
"Bagaimana menerapkan GRC untuk digital trust untuk meningkatkan kepercayaan customer atas transaksi yang dilakukannya. Kita menyediakan teknologi yang bisa tigkatkan trust. Customer kita di telko, sampai health care," ujar Eddy Then.
Baca juga: 1 Juta Data Pengguna Facebook Dicuri Lewat Akun Palsu
"Dengan adanya pandemi Covid, trust sangat penting karena hampir semua transaksi saat ini dilakukan secara digital," imbuhnya.
Dia menambahkan, sejak pandemi, tren cyber attack di Indonesia belakangan sangat tinggi. "Kita membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam menerapkan digital trust melalui pendekatan GRC," ungkapnya.