ISACA: Indonesia Perlu Perbaiki Ekosistem Digital untuk Cegah Kebocoran Data
Syahraki Syahrir, Presiden ISACA Indonesia menyebutkan, gelaran GRACS Summit 2022 diikuti 210 peserta yang hadir secara offline
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
"Para pelaku usaha di Indonesia mulai aware tentang hal ini tapi pendekatannya memang harus lebih holistik dengan mempertimbangkan aspek governance, risiko, compliance dengan regulasi dan lain-lain. Tidak hanya libatkan tim di IT perusahaan tapi juga di tim finance hingga sales," lanjut Eddy Then.
Fabian Wong dari Cyclone Indonesia mengatakan, banyak proses di banyak perusahaan yang bisa diperbaiki dengan memanfaatkan teknologi robot dan kecerdasan buatan agar bisnis menjadi efisien dan membuat perusahaan lebih percaya diri saat menapaki digital journey.
Cyclone merupakan perusahaan IT yang fokus menggarap proses otomatisasi bisnis berbasis digital yang berpusat di Shanghai. "Penting sekali, pasca Covid-19 ini perekonomian tumbuh kuat. Perusahaan harus fokus membesarkan bisnisnya," ungkap Fabian Wong.
GRACS Sumit 2022 berlangsung selama dua hari, 12-13 Oktober 2022 di Hotel Sultan, Jakarta. Kegiatan ini akan dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba dan Maimirza bersama Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK.
Pembicara yang tampil diantaranya Sophia Isabella Wattimena, Ketua Dewan Audit merangkap anggota Dewan Komisioner dan Indra Utoyo, CEO Allo Bank serta Syahraki Syahrir, President ISACA Indonesia dan Harun Al Rasyid, Ketua Komite GRACS 2022 serta Neneng Goenadi, Country Managing Director GRAB.
Event GRACS Summit 2022 ini mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti BSSN, Fordigi, IAIB, Aftech, AISINDO, IBPMA, Project Management Institute dan ISACA Student Group (ISG).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.