Gebrakan Centang Biru Elon Musk di Twitter Belum Tentu Berhasil: Ada yang Keberatan
Selama ini tanda centang biru di Twitter hanya diberikan kepada publik figur, tokoh pemerintah, organisasi, dan perusahaan merek besar.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha media sekaligus CEO Marketeers Iwan Setiawan menyebut pendekatan baru seperti tanda centang biru berlangganan yang diterapkan Elon Musk di Twitter setelah resmi membeli perusahaan media sosial tersebut belum tentu berhasil.
Penulis buku Marketing 5.0 - Teknologi untuk Kemanusiaan itu meyakini Elon Musk memang memiliki sejumlah ide baru dalam memanfaatkan Twitter sebagai media sosial yang populer.
Namun, ide baru itu bisa saja tidak berhasil, terutama pada gebrakan terbaru Elon Musk di Twitter, yaitu layanan berbayar centang biru.
“Mungkin ada segmen yang akan tertarik pada offering seperti itu. Kita masih belum melihat respon dari pasar seperti apa,” kata Iwan usai acara Marketing 5.0 - Technology for Humanity di Hotel Borobudur, Sawah Besar, Jakarta Pusat beberapa hari lalu.
Ia berujar, bisa saja ada pengguna Twitter yang merasa keberatan akan layanan tersebut lantaran selama ini Twitter dianggap sebagai media yang bebas biaya.
“Mungkin juga ada yang merasa keberatan karena selama ini Twitter dianggap sebagai media yang free. Itu tidak hanya dari sisi freedom of speech, tapi juga dari sisi cost,” ujar Iwan.
Berkaca dari pengalaman Elon Musk yang gemar bereksperimental, Iwan penasaran akan respon pengguna Twitter terkait layanan ini.
“Dari pengalaman, Elon Musk itu suka test the water. Suka eksperimental. Menyebar ide,” katanya.
“Nanti kita lihat responnya seperti apa. Saya yakin belum tentu akan high demand,” ujar Iwan melanjutkan.
Sejak Sabtu (5/11/2022) kemarin, Twitter resmi meluncurkan layanan berlangganan centang biru.
Baca juga: Cukup Berlangganan Rp 125 Ribu, Siapa Saja Bisa Punya Centang Biru di Akun Twitter
Layanan ini memungkinkan pengguna membeli verifikasi centang biru dengan biaya bulanan sebesar 8 dolar AS (Rp 125 ribu).
Biasanya, tanda centang biru di Twitter hanya diberikan kepada publik figur, tokoh pemerintah, organisasi, dan perusahaan merek besar.
Namun, mengutip dari The Guardian, pembaruan terakhir Twitter di perangkat Apple iOS memungkinkan setiap pengguna yang mendaftar sekarang ke layanan premium, mendapatkan centang biru.
Baca juga: Mantan CEO Twitter Meminta Maaf kepada Staf Pasca PHK Besar-besaran
Fitur ini tersedia di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Berbagai fitur lain yang dijanjikan akan segera hadir di Twitter. Pemotongan jumlah iklan yang akan dilihat.
Lalu, durasi unggahan video yang lebih panjang dan peringkat prioritas bagi konten yang diposting di Twitter.