Twitter Tunda Peluncuran Lencana Verifikasi Hingga Berakhirnya Pemilihan Paruh Waktu AS
Adapun, laporan mengenai penundaan peluncuran tersebut datang hanya beberapa hari sebelum pemilihan paruh waktu AS
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Twitter dilaporkan menunda peluncuran tanda centang verifikasi ke pelanggan karena jejaring sosial berusaha menghindari kemungkinan dampak pada pemilihan paruh waktu di AS yang berlangsung pada Selasa (8/11).
Dikutip dari Techcrunch, Senin (7/11/2022) platform yang kini menjadi milik Elon Musk, telah merencanakan untuk merilis versi perubahan dari layanan berlangganannya yakni Twitter Blue pada Senin (7/11). Perusahaan juga telah mulai menguji fitur-fitur baru pada akhir pekan kemarin.
Adapun, laporan mengenai penundaan peluncuran tersebut datang hanya beberapa hari sebelum pemilihan paruh waktu AS, dengan jajak pendapat ditutup pada 8 November.
Baca juga: Elon Musk Perbarui Tagihan Twitter Pengguna Akun Centang Biru jadi 8 Dolar AS
The New York Times melaporkan bahwa langkah itu bertujuan untuk membatasi potensi dampak pengguna terverifikasi yang meniru tokoh politik atau tokoh pemerintah lainnya, seperti Presiden Biden, atau outlet berita yang mengklaim hasil palsu yang dapat membuat orang lain enggan memilih.
Sementara itu, pengguna Twitter Blue akan mendapatkan fitur tanda verifikasi biru dan iklan dalam jumlah terbatas. Namun, pengguna harus membayar biaya berlangganan sebesar 7,99 dolar AS per bulannya.
Musk sendiri bertaruh untuk mengubah layanan berlangganan menjadi sumber pendapatan utama bagi Twitter.
Dalam serangkaian tweet akhir pekan kemarin, Musk mengklaim bahwa Twitter Blue yang diperbarui perusahaan dapat mengalahkan pendapatan iklan yang ditawarkan YouTube kepada pembuat konten dan bahwa ia juga sedang berupaya memperbaiki fungsi pencarian di Twitter.