Mengenal Angklung yang Tampil di Google Doodle Hari Ini, Ini Alasan dan Asal-usulnya
Simak alasan dan asal-usul Angklung yang dirayakan menjadi tampilan Google Doodle hari ini, Rabu 16 November 2022, alat musik warisan dunia UNESCO.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Sri Juliati
Angklung berasal dari Jawa Barat, Indonesia pada 400 tahun yang lalu.
Penduduk desa kala itu percaya bahwa suara bambu dapat menarik perhatian Déwi Sri atau dewi padi dan kemakmuran.
Pada setiap tahunnya, pengrajin terbaik desa menggunakan bambu hitam khusus untuk membuat angklung.
Lalu ketika musim panen tiba, mereka mengadakan upacara dan memainkan angklung.
Harapannya agar dewa-dewi akan memberkati mereka dengan hasil panen yang subur.
Baca juga: Angklung Digital Inovasi Perguruan Tinggi Indonesia Bakal Diperkenalkan di Austria
Apa itu Doodle?
Doodle adalah perubahan yang menyenangkan, mengejutkan, dan terkadang spontan yang dilakukan pada logo Google.
Hal itu dilakukan untuk merayakan hari libur, hari jadi, dan kehidupan seniman, perintis, serta ilmuwan terkenal.
Awal mula doodle dibuat pada tahun 1998, yang dikonsep oleh pendiri Google Larry dan Sergey bermain dengan logo perusahaan.
Mereka menempatkan gambar stik di belakang "o" ke-2 dalam kata, Google.
Hal itu dimaksudkan sebagai pesan lucu kepada pengguna Google bahwa pendirinya "keluar dari kantor."
Sementara doodle pertama dibuat relatif sederhana, ide mendekorasi logo perusahaan untuk merayakan peristiwa penting seperti lahir.
Pada tahun 2000, Larry dan Sergey meminta webmaster Dennis Hwang untuk membuat doodle untuk Hari Bastille.
Karya Dennis diterima dengan sangat baik oleh pengguna Google, sehingga ia ditunjuk sebagai kepala Doodle.