Setahun Melantai di Bursa, Ini Empat Pencapaian Mitratel di Bisnis Infrastruktur Telko
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan ada empat capaian yang berhasil diraih perseroan dalam masa setahun pasca IPO
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
Teddy menjelaskan MTEL telah meraih peringkat investment grade yang sangat baik dari PEFINDO yaitu peringkat IdAAA dengan outlook stabil. Saham MTEL juga masuk dalam daftar FTSE Global Equty IDX80, Kompas 100, IDX ESG Leaders dan ISSI Index.
Selama Januari – September 2022, MTEL berhasil membukukan pendapatan melesat 11,5% secara tahunan menjadi Rp5,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp5,02 triliun.
Lonjakan pendapatan itu mendongkrak laba bersih Perusahaan 18,1% menjadi Rp1,22 triliun dibandingkan sebelumnya Rp1,03 triliun.
Baca juga: Mitratel Tawarkan Skema Bisnis Atraktif ke Semua Operator Telekomunikasi
Teddy menyatakan pertumbuhan perusahaan yang konsisten berhasil mencatatkan EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation) meningkat menjadi 15,7n persen.
“EBITDA diharapkan semakin meningkat seiring peningkatan kolokasi, terutama karena luasnya coverage tower di luar Jawa,” ungkap Teddy.
Menurut Teddy, pertumbuhan bisnis perusahaan di periode kuartal I – III 2022 tercatat terus konsisten lebih besar dari pertumbuhan industri. Hal inilah yang menjadikan profitabilitas Mitratel naik lebih signifikan dibandingkan tahun lalu.
Kinerja Bertumbuh
Sementara itu Senior Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji memproyeksikan kinerja Mitratel akan terus bertumbuh.
Nafan mengatakan pertumbuhan anak usaha Telkom tersebut mulai menampakkan hasil setelah genap setahun melantai di bursa.
"MTEL masih mengalami bearish consolidation dalam jangka pendek. MTEL memiliki support pada Rp 680 per lembar saham dan resistance pada Rp 740. Ini analisa teknikal. Bullish consolidation mulai berlaku jika MTEL konsisten bertahan di atas Rp 705. Saat ini di Rp 710," ujar Nafan.
Baca juga: Emiten Menara Telekomunikasi Terbitkan Sukuk Senilai Rp500 Miliar dengan Imbalan Ijarah 10,75 Persen
Meski begitu, Nafan meyakini tren Mitratel akan terus meningkat hingga akhir tahun. Hal ini tak lepas dari sejumlah ekspansi bisnis Mitratel dalam sektor menara.
Ia menyebut peningkatan kinerja Mitratel juga ditopang dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang impresif dengan fundamental makro ekonomi domestik yang relatif solid.
"Hal ini bisa menjadi katalis terhadap peningkatan kinerja fundamental top line maupun bottom line dari Mitratel," lanjutnya.
Nafan mengatakan pertumbuhan ekonomi yang positif mendorong peningkatan kebutuhan layanan konektivitas internet.