Microsoft Bakal Balut Bing dengan Kecerdasan Buatan ChatGPT untuk Saingi Mesin Pencari Google
Microsoft akan memasukkan Bing dengan Kecerdasan Buatan atau artificial intelligence (AI) ChatGPT untuk saingi mesin pencari (search engine) Google.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Microsoft dikabarkan sedang meyiapkan versi mesin pencari (search engine) miliknya, Bing yang menggunakan kecerdasan buatan di belakang ChatGPT.
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di belakang ChatGPT nantinya akan membantu Bing dalam menjawab beberapa permintaan pencarian.
Atas hadirnya ChatGPT, membuat beberapa orang mengatakan bahwa obrolan AI akan mematikan mesin pencari tradisional.
Mereka juga mengatakan bahwa Google berada di 'kode merah' atas munculnya teknologi ini, 9to5google.com melaporkan.
Untuk diketahui, Bing dan Google merupakan mesin pencari web atau mesin telusur web yang sama-sama populer.
Menurut The Information, investasi Microsoft pada tahun 2019 ke dalam OpenAI mencakup kesepakatan untuk memasukkan beberapa aspek GPT ke dalam Bing.
Microsoft telah mengumumkan rencana untuk mengintegrasikan Dall-E 2 ke dalam Bing Image Creator.
Itu untuk membuat pengguna dapat mengeluarkan prompt teks deskriptif dan menghasilkan karya seni AI.
Alih-alih menampilkan Cuplikan Unggulan (Featured Snippet) dengan mengutip sumber yang mungkin membahas apa yang pengguna tanyakan, jawaban yang didukung AI ini dapat berupa kalimat lengkap yang menyertakan sumber informasi.
Kendati demikian, Bing masih akan mengandalkan teknologinya sendiri untuk menghasilkan sebagian besar hasil pencarian.
Hal itu karena GPT tidak dimaksudkan untuk terus mengorek web atau memberikan informasi secara real-time seperti yang dilakukan mesin pencari.
Baca juga: Post Truth, Kominfo Klaim Temukan 1.321 Hoaks Seputar Politik
Misal apabila pengguna mengajukan pertanyaan tentang Perlawanan Prancis selama Perang Dunia II.
ChatGPT dapat menyarankan kueri terkait tentang rezim Vichy Prancis sekaligus menjelaskan relevansinya dengan kueri asli yang digunakan pengguna.
GPT juga dapat membantu Bing melakukan pekerjaan lebih baik dalam menyarankan kata kunci lain yang dapat diketik pengguna untuk melihat jawaban atas pencarian terkait.
Sumber menyebut, Bing dengan ChatGPT kemungkinan akan diluncurkan sebelum akhir Maret 2023.
Jika benar, Bing akan menjadi satu-satunya cara pengguna untuk mengakses bagian GPT secara gratis.
Baca juga: Intel Luncurkan Prosesor Generasi 13, Tercepat di Dunia
Seperti diketahui, OpenAI berencana untuk membebankan biaya untuk ChatGPT.
Sementara Microsoft saat ini diibaratkan sebagai 'penaggung tagihan cloud startup'.
Google Siapkan Cara untuk Melawan ChatGPT
Google menanggapi secara serius terkait pernyataan bahwa ChatGPT akan mematikan mesin pencari tradisional.
Kembali dikutip dari 9to5google.com, Google telah mengerjakan teknologi model bahasa, LaMDA.
LaMDA (Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog) adalah 'AI percakapan tercanggih dari Google'.
Selain LaMDA, Google telah menyoroti model multimodal yang "memungkinkan orang untuk secara alami mengajukan pertanyaan di berbagai jenis informasi" dengan MUM (Multitask Unified Model).
Misal pengguna mengetikkan 'Saya telah mendaki Gunung Adams dan sekarang ingin mendaki Gunung Fuji musim gugur mendatang, apa yang harus saya lakukan secara berbeda untuk mempersiapkannya?'.
MUM akan mengerti jika pengguna sedang membandingkan dua gunung dan rentang waktu saat musim hujan Gunung Fuji, sehingga membutuhkan peralatan tahan air.
Itu bisa memunculkan artikel yang ditulis dalam bahasa Jepang di mana ada lebih banyak info lokal.
Sedangkan contoh yang paling mengesankan kurang lebih terkait dengan Google Lens.
Pengguna bisa mengambil foto sepatu hiking miliknya dan bertanya 'Bolehkah saya menggunakannya untuk mendaki Gunung Fuji?'.
MUM akan dapat memahami konten gambar dan maksud di balik pertanyaan pengguna.
MUM dapat memberitahu bahwa sepatu hiking yang dimiliki pengguna akan berfungsi dengan baik dan akan mengarahkan ke daftar peralatan yang direkomendasikan serta informasi terkait Gunung Fuji.
Selain MUM dan LaMDA, Google juga menyiapkan Pathways Language Model (PaLM) yang dapat menjawab pertanyaan.
(Tribunnews.com/Fajar)