Gelombang PHK di Sektor Teknologi Belum Surut, Induk Google Berhentikan 12.000 Pekerja
Induk Google, Alphabet Inc, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 12.000 karyawan atau 6 persen dari tenaga kerjanya.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Induk Google, Alphabet Inc, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 12.000 karyawan atau 6 persen dari tenaga kerjanya.
CEO Alphabet, Sundar Pichai, mengatakan dalam sebuah memo yang dikirim ke staf perusahaan bahwa raksasa teknologi itu berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, ketika perusahaan menghadapi "realitas ekonomi yang berbeda dari yang kita hadapi saat ini".
"Saya bertanggung jawab penuh atas keputusan yang membawa kami ke sini," katanya dalam memo tersebut, yang dikutip dari Reuters.
Baca juga: Usai Lakukan PHK, Citigroup Naikkan Gaji Para Bankir Hingga 15 Persen
PHK Alphabet terjadi beberapa hari setelah raksasa teknologi saingannya Microsoft Corp mengumumkan akan memberhentikan 10.000 tenaga kerjanya.
Pemangkasan pekerja di Alphabet mempengaruhi tim di seluruh perusahaan, termasuk tim perekrutan dan beberapa fungsi perusahaan, serta beberapa tim teknik dan produk.
PHK juga bersifat global dan berdampak langsung pada staf di Amerika Serikat.
Alphabet telah mengirimkan email kepada karyawan yang terkena dampak PHK, kata Pichai dalam memo itu, sementara proses pemberhentian tenaga kerja akan memakan waktu lebih lama di negara lain, karena terkait dengan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di tiap negara.
Pengumuman PHK Alphabet muncul selama periode ketidakpastian ekonomi global serta janji yang diungkapkan perusahaan teknologi besar, di mana Google dan Microsoft telah berinvestasi di bidang perangkat lunak yang sedang berkembang yang dikenal sebagai kecerdasan buatan (AI) generatif.
"Saya yakin tentang peluang besar di depan kami berkat kekuatan misi kami, nilai produk dan layanan kami, dan investasi awal kami di AI," ungkap Pichai.