Sebelum Muncul Rumor PHK Lagi, Spotify Sudah Pecat 38 Karyawan Divisi Studio Podcast
Menurut Straits Times, karyawan Spotify yang di-PHK tersebut berasal dari divisi studio podcast Gimlet Media dan Parcast
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, STOCKHOLM – Sebelum muncul rumor akan melakukan perampingan terhadap sejumlah karyawannnya pekan ini, platform streaming musik Spotify sebenarnya melakukan PHK terhadap 38 karyawannya pada Oktober 2022 lalu.
Menurut Straits Times, karyawan Spotify yang di-PHK tersebut berasal dari divisi studio podcast Gimlet Media dan Parcast
Dalam laporan pendapatan terbarunya, Spotify menyatakan mempekerjakan 9.800 karyawan secara global.
Sekitar empat tahun lalu, Spotify telah membuat komitmen besar untuk program podcasting dengan menginvestasikan lebih dari 1 miliar dolar AS untuk mengakuisisi jaringan podcast, membuat perangkat lunak, layanan hosting, dan hak atas acara populer seperti The Joe Rogan Experience dan Armchair Expert.
Investasi yang awalnya bertujuan untuk mendatangkan keuntungan bagi para investor justru berbuah sebaliknya. Hingga akhirnya pada tahun lalu saham Spotify jatuh 66 persen.
Jika kabar mengenai PHK ini benar terjadi, maka Spotify akan menyusul raksasa teknologi lainnya seperti Amazon.com, Meta, Microsoft Corp, Google hingga Vox Media yang telah terlebih dahulu mengumumkan PHK.
Vox Media PHK 130 Karyawan
Perusahaan media Vox Media Inc, penerbit majalah New York dan media online Vox.com, Eater, serta The Verge, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7 persen tenaga kerjanya.
Baca juga: Rumor Spotify Akan Umumkan PHK Massal Karyawan Pekan Ini
Kepala Eksekutif Vox Media Jim Bankoff mengatakan dalam memo yang dikirim ke staf perusahaan pada Jumat (20/1/2023) pagi, PHK tersebut akan berdampak pada 130 karyawan di banyak tim termasuk editorial.
Karyawan yang terdampak PHK akan mendapat pemberitahuan yang dikirim melalui email, diikuti dengan pertemuan selanjutnya dengan tim sumber daya manusia untuk membahas paket pesangon mereka.
Baca juga: Elon Musk Ajak Pimpinan Spotify dan Epic Games Lawan Kebijakan Apple
“Kami mengalami dan mengharapkan lebih banyak tekanan ekonomi dan keuangan yang sama yang dihadapi orang lain di industri media dan teknologi,” kata Bankoff dalam memonya, yang dikutip dari CNN.
Twitter Lanjutkan PHK
Twitter pekan lalu juga telah merencanakan PHK terhadap 50 karyawan di divisi produknya.
Sejak platform media sosial ini diambil alih oleh Elon Musk pada Oktober tahun lalu, Twitter dengan cepat melakukan sejumlah perubahan produk dan organisasi.
Mulai dari meluncurkan tanda centang biru yang diverifikasi Twitter sebagai layanan berbayar hingga memangkas sekitar 50 persen stafnya.
Dalam laporan pendapatan yang dirilis baru-baru ini, Twitter membukukan pendapatan sebesar 1,025 miliar dolar AS atau turun 35 persen sepanjang kuartal IV tahun lalu.