Badai PHK Belum Usai, Sederet Startup Teknologi di Tanah Air Kompak Pangkas Pegawai, Ini Daftarnya
Badai Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK di industri startup Indonesia masih berlanjut hingga saat ini. berikut daftarnya
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badai Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK di industri startup Indonesia masih berlanjut hingga saat ini.
Terbaru datang dari perusahaan jual beli OLX Group yang dikabarkan telah memangkas karyawan.
PHK ini diumumkan secara langsung oleh Marketing Director OLX Autos Indonesia, Sandy Maulana, pada Minggu (29/1/2023).
Baca juga: Merugi Rp 26 Triliun, Philips PHK 6.000 Karyawan Mulai Pekan Ini
Dalam sebuah pernyataan, Sandy mengungkapkan bahwa PHK tersebut dilakukan setelah bisnis penjualan mobil bekasnya mengalami perlambatan pertumbuhan, akibat menurunnya aktivitas jual-beli mobil imbas lonjakan inflasi pasar global.
Kemerosotan ini lantas memicu penurunan laba kuartalan selama 2022, khawatir ancaman tersebut semakin membuat perusahaan terancam jatuh ke jurang kebangkrutan OLX akhirnya mengambil sejumlah langkah efisiensi, termasuk memangkas ratusan karyawan serta menjual bisnis otomotifnya yang dinamai OLX Autos.
Tak hanya itu, perusahaan pun turut serta mengubah kebijakan penjualan menjadi sistem B2B yakni model konsumen ke bisnis (consumer to business) dan bisnis ke bisnis (business to business), setelah sebelumnya OLX mengadopsi sistem penjualan B2C atau bisnis ke konsumen (business to consumer).
Sandy juga menyatakan dengan sangat menyesal OLX mengumumkan berakhirnya kerjasama dengan para kontributor yang selama ini sangat berharga bagi bisnis OLX Autos, hal ini dilakukan guna keberlanjutan bisnis di masa depan.
Selain OLX, layanan belanja daring atau e-commerce JD.ID juga akan menghentikan seluruh layanannya di Indonesia mulai 31 Maret 2023.
Hal itu disampaikan langsung dalam situs resmi perusahaan. Oleh karenanya, platform e-commerce itu akan berhenti menerima pesanan pada 15 Februari 2023.
Untuk tahap selanjutnya, JD.ID akan memberi waktu bagi seluruh mitra pengguna dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya hingga akhir Maret 2023.
"Untuk transaksi yang selesai sebelum tanggal penghentian layanan, perusahaan akan memenuhi pesanan seperti biasa," bunyi pengumuman JD.ID.
"Layanan purna jual dan dukungan akan tetap tersedia," lanjut pengumuman tersebut.
Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara membenarkan JD.ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023.