Apex Legends Mobile dan Battlefield Mobile Bakal Ditutup per 1 Mei 2023
Game Apex Legends Mobile dan Battlefield Mobile bakal ditutup pada 1 Mei 2023. Setelah penutupan, kedua game tersebut bakal tidak bisa dimainkan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan pengembang game, Electronic Arts memutuskan untuk menutup game Apex Legends Mobile dan Battlefield Mobile.
Penutupan game Apex Legends Mobile dan Battlefield Mobile bakal dilakukan mulai 1 Mei 2023 mendatang.
Setelah ditutup, kedua game tersebut tidak bakal bisa dimainkan lagi.
Untuk studio pengembang game Battlefield Mobile, Industrial Toys, juga bakal ditutup total.
"Meskipun awal yang kuat dari Apex Mobile, pengalaman yang berkelanjutan tidak akan memenuhi harapan para pemain kami," kata EA dalam pernyataannya.
"Setelah berbulan-bulan bekerja dengan mitra pengembangan kami, kami telah membuat keputusan bersama untuk menghentikan game mobile," lanjut pernyataan tersebut.
Baca juga: Aplikasi dan Game Terbaik Pemenang App Store Awards 2022: BeReal hingga Apex Legends Mobile
Dikutip dari IGN, CEO EA Andrew Wilson berbicara tentang kemungkinan masa depan Apex Legends Mobile.
"Kami telah belajar banyak (dari Apex Legends Mobile) dan berencana untuk membayangkan kembali pengalaman Apex Mobile yang terhubung di masa mendatang," kata Wilson.
Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa EA dapat membawa Apex Legends kembali ke seluler dalam beberapa format tanpa mitra pengembangan Apex Legends Mobile.
Seperti diketahui, Apex Legends Mobile dikembangkan oleh mitra EA, yakni anak perusahaan Tencent dan pembuat Lightspeed Studios dari PUBG Mobile.
Belakangan dalam panggilan tersebut, Wilson memberikan jawaban yang jauh lebih mendalam tentang mengapa Apex Legends Mobile ditutup.
Baca juga: Profil Annie Wersching, Pengisi Suara Tess di Game The Last of Us yang Meninggal Dunia
Dia menyebutkan tiga alasan utama. Yang pertama tentang gameplay dari Apex Legends Mobile.
"Ada tingkat pencelupan dan kompleksitas untuk gameplay Apex, khususnya yang sangat mirip dengan Apex - vertikalitas gameplay dan permainan berbasis tim - yang tidak diterjemahkan dengan baik ke perangkat seluler seperti yang kami harapkan."
"Saya pikir kami belajar banyak dari itu," ujar Wilson.