Tolak PHK, Ratusan Karyawan Google Ngamuk Gelar Mogok Kerja
Aksi keluar kantor dilakukan oleh lebih dari 200 karyawan Google di Zurich mulai pukul 11 siang waktu setempat, Kamis (16/3/2023) kemarin.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SWISS – Ratusan karyawan Google yang bekerja di kantor cabang Zurich, Swiss, kompak menggelar mogok kerja, sebagai bentuk protes atas keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) manajemen terhadap ribuan karyawan Google.
Informasi dari serikat pekerja IT, Syndicom menyebutkan, aksi keluar kantor (walk out) atau mogok kerja dilakukan oleh lebih dari 200 karyawan Google mulai pukul 11 siang waktu setempat, Kamis (16/3/2023) kemarin.
“Kami walk out untuk mereka yang tak bisa walk back in (masuk kembali ke Google), tindakan ini dilakukan karena karyawan ingin Google melakukan dialog untuk bersama-sama mencari alternatif selain PHK, “ jelas juru bicara Syndicom.
Sebelum menggelar mogok kerja, 2.500 karyawan Google cabang Swiss telah mengajukan proposal yang berisikan tawaran pengurangan gaji pada CEO Alphabet Sundar Pichai, agar Google dapat menghindari pemutusan hubungan kerja di Swiss.
Namun proposal tersebut ditolak, Google menilai kebijakan pemangkasan gaji akan berdampak buruk pada performa perusahaan karena jam kerja karyawan akan ikut terpangkas.
Alasan ini yang membuat ratusan karyawan kesal hingga mereka menggelar protes dengan turun kejalanan.
“PHK yang dilakukan Google tak transparan, alasan PHK tidak sesuai dengan keadaan lapangan pasalnya perusahaan induk Alphabet mencatat profit hampir 60 miliar sepanjang tahun lalu,” sebut Syndicom.
Baca juga: Google Umumkan Makin Sedikit Karyawan yang Terima Promosi Jabatan di 2023
Google sendiri hingga kini masih belum memberikan komentarnya terkait aksi mogok kerja yang dilakukan karyawannya. Namun melansir dari Business Insider walk out seperti Ini bukan kali pertama karyawan Google.
Baca juga: Tampil Beda dari Microsoft dan Google, Meta Luncurkan AI Khusus Komunitas Peneliti
Pada November 2018 lalu, sebanyak 17.000 karyawan turut melakukan mogok kerja sebagai protes atas kasus kekerasan seksual, rasisme, dan diskriminasi gender, di lingkungan kerja.