Perbankan AS Ramai-ramai Larang Para Bankirnya Unduh Aplikasi ChatGPT
Bank of America Corp, Goldman Sachs Group Inc, Citigroup Inc serta Wells Fargo & Co. melarang para karyawannya mengunduh aplikasi ChatGPT.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Sejumlah perbankan di Amerika Serikat seperti Bank of America Corp, Goldman Sachs Group Inc, Citigroup Inc serta Wells Fargo & Co. melarang para karyawannya mengunduh aplikasi ChatGPT.
Larangan ini diserukan ditengah meledaknya popularitas aplikasi chatbot berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI). Hingga membuat lebih dari satu juta pengguna berbondong – bondong menyerbu aplikasi ini.
ChatGPT sendiri merupakan teknologi terbaru yang memungkinkan penggunanya untuk bertukar pesan dengan robot.
Chatbot ini juga dapat menjawab sejumlah pertanyaan, hingga membuktikan asumsi salah yang ditanyakan pada sistem. Kecanggihan tersebut yang sayangnya dianggap sebagai ancaman bagi sejumlah pihak.
Lantaran informasi yang dipaparkan ChatGPT terkadang kurang lengkap sehingga dikhawatirkan dapat disalahgunakan untuk menyebarkan SARA serta propaganda.
Alasan ini yang membuat para pejabat di perbankan AS melarang para bankir menggunakan layanan ChatGPT besutan OpenAI.
Sebelum larangan ini dirilis, survei Fishbowl menunjukan lebih dari 40 persen bankir profesional telah menggunakan ChatGPT di tempat kerja untuk mengecoh atasan mereka dalam menjalankan tugas menulis email, laporan, dan potongan kode.
Meski diklaim sebagai layanan yang rentan akan masalah keamanan, namun hal tersebut tak lantas menyurutkan ambisi perusahaan investasi Citadel untuk mengintegrasikan layanan ChatGPT dalam lini bisnisnya.
CEO Citadel Ken Griffin mengatakan pengembangan teknologi AI ini memiliki dampak nyata pada bisnis perusahaan.
Baca juga: Kalahkan Twitter, Aplikasi Ini Integrasikan ChatGPT untuk Bantu Mengeksplorasi Konten
"Teknologi ini membantu pengembang kami menulis kode yang lebih baik hingga menerjemahkan perangkat lunak antar bahasa untuk menganalisis berbagai jenis informasi yang kami analisis dalam perjalanan bisnis kami," jelas Griffin.
Sementara itu, usai sejumlah perusahaan keuangan di AS memblokir layanan ChatGPT bagi karyawannya, Microsoft Corp dilaporkan meluncurkan rangkaian aplikasi Office seperti Excel, PowerPoint, Outlook, dan Word yang mengintegrasikan model AI GPT-4 OpenAI.
Baca juga: Bos ChatGPT Sam Altman Siap Kucurkan Miliaran Dolar untuk Bantu Startup yang Terdampak SVB
Berbeda dengan ChatGPT, Microsoft mengklaim perangkat lunak buatannya jauh lebih baik dari segi keamanan dibanding para pesaingnya.
Walau masih penjajakan, Microsoft mengungkap layanannya telah berhasil menarik perhatian 20 perusahaan besar, termasuk delapan perusahaan kondang yang masuk dalam daftar tahunan majalah Fortune 500.